Blak-blakan di Depan Capim KPK, Anggota DPR Hasbiallah Ilyas: Saya Setuju Pak Luhut jika OTT Itu Kampungan!

Rabu, 20 November 2024 | 15:31 WIB
Blak-blakan di Depan Capim KPK, Anggota DPR Hasbiallah Ilyas: Saya Setuju Pak Luhut jika OTT Itu Kampungan!
Anggota Komisi III DPR RI, Hasbiallah Ilyas. (Tangkapan layar/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI, Hasbiallah Ilyas menyatakan setuju dengan pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang pernah menyebut jika operasi tangkap tangan atau OTT adalah kampungan. Menurutnya, OTT hanya bentuk pemborosan anggaran yang dilakukan oleh KPK.

Hal itu disampaikan Hasbiallah dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test Cadewas KPK di Komisi III DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024). Hasbiallah mengatakan itu saat melakukan pendalaman kepaada Cadewas KPK Wisnu Baroto.

"Saya setuju dengan Pak Luhut kalau OTT itu hanya kampungan, sebab OTT itu hanya merugikan uang negara," kata Hasbiallah.

Ia mengatakan, dalam proses OTT, uang negara akan terpakai atau hilang terlebih dahulu baru target ditangkap.

Baca Juga: Johanis Tanak Mau Hapus OTT KPK, Alexander Marwata: Mustahil Dihapus, Diatur UU!

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan di Bali International Airshow 2024 pada Rabu (18/9/2024). [Suara.com/Sumarni]
Luhut Binsar Pandjaitan (tengah). [Suara.com/Sumarni]

"Saya pernah tanya salah satu pimpinan KPK, untuk mengejar OTT itu satu tahun, berapa banyak uang kita yang harus habis. Ini kan permasalahan di kita seperti ini, KPK ini lebih banyak pemborosannya kenapa? OTT satu tahun, setelah itu uang negara hilang dulu baru ditangkap," ujarnya.

Untuk itu, ke depan ia mengingatkan Wisnu agar mengambil sikap tegas atau ekstrem kepada pejabat yang ingin melakukan praktik korupsi.

"Kalau nanti bapak terpilih, bapak harus ngambil sikap ekstrem kalo udah tahu misalnya pejabat negara, gubernur atau bupati melakukan korupsi atau indikasi melakukan korupsi itu paling tidak kita sampaikan, kita telepon, Hai bapak jgn melakukan korupsi, melakukan korupsi anda saya tangkap. Kan selesai, tidak ada uang negara yang dirugikan," katanya.

"Yang berjalan sampai hari ini, uang negara sudah dirugikan, biaya terlalu mahal dan negara rugi. Bagaimana tanggapan bapak, saya rasa, bagaimana OTT ini kalo bisa tidak ada dinegeri ini?," imbuhnya.

Baca Juga: Fit and Proper Test Capim di DPR, Purnawirawan Jenderal Polri Ini Sindir OTT KPK: Tukang Becak juga Bisa!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI