Suara.com - Komisi III DPR RI saat ini menguji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test Calon Dewan Pengawas (Cawas) KPK setelah sebelumnya melakukan tes serupa kepada 10 Calon Pimpinan (Capim) KPK.
Calon Dewas KPK yang mengikuti proses tes tersebut, yakni Mirwazi. Dalam kesempatan itu ia menyinggung adanya ego sektoral antara Dewas dengan Pimpinan KPK.
"Apa yang terjadi dalam Dewas terdahulu, mungkin ini jadi pembelajaran bagi kami yang mungkin terpilih menjadi dewas yang akan datang," kata Mirwazi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
"Kenapa terjadi miss komunikasi antara Dewas dengan KPK? Ini kemarin mungkin banyak terjadi ego sektoral Pak," sambungnya.
Baca Juga: Marwata Skakmat Capim Soal Pimpinan KPK Ogah Temui Kapolri dan Jaksa Agung: Sudah Sering Bertemu!
Menurutnya, di satu sisi Dewas berhak melakukan pengawasan sampai ke penyidikan. Sementara Pimpinan KPK merasa paling jago.
"Dewas merasa dia harus mengawasi sampai ke dalamnya penyidikan, sedangkan pimpinan KPK merasa dia paling hebat, 'aku paling jago, aku pimpinannya, aku yang pegang anggarannya,'" ujarnya.
Untuk itu, ia menyatakan, apabila nantinya terpilih bakal duduk bersama membuat aturan-aturan bersama.
"Untuk menjaga KPK yang lebih bijaksana dalam menangani kasus korupsi yang diharapkan masyarakat bahwa KPK bisa menangani korupsi yang lebih bagus dan bijaksana," katanya.
Baca Juga: Johanis Tanak dan Pernyataan Kontroversial dalam Fit and Proper Test Capim KPK