Putin Longgarkan Batasan Penggunaan Senjata Nuklir, Dunia Cemas Perang Dunia Ketiga di Depan Mata!

Bella Suara.Com
Rabu, 20 November 2024 | 09:31 WIB
Putin Longgarkan Batasan Penggunaan Senjata Nuklir, Dunia Cemas Perang Dunia Ketiga di Depan Mata!
Vladimir Putin [Xinhua]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketegangan global semakin meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pelonggaran aturan penggunaan senjata nuklir negara tersebut, menimbulkan kekhawatiran tentang potensi Perang Dunia Ketiga.

Langkah ini, yang diungkapkan melalui dokumen "Dasar-Dasar Kebijakan Negara dalam Bidang Penangkal Nuklir", membuka jalan bagi Moskow untuk merespons serangan konvensional yang didukung oleh kekuatan nuklir dengan serangan nuklir.

Profesor Anthony Glees, pakar keamanan dan urusan Eropa dari Universitas Buckingham, menyebut langkah Putin ini sebagai taktik yang tidak mengejutkan. Menurut Glees, ancaman Putin masih didasarkan pada pola lama yang mencakup intimidasi dingin dan ancaman kekerasan yang berbahaya.

Ilustrasi Nuklir
Ilustrasi Nuklir

"Putin hanya menegaskan kembali doktrin yang telah ia nyatakan sebelum Pemilu AS," ujar Glees dalam wawancara eksklusif.

Baca Juga: Serangan Drone di Sumy Tewaskan 7 Orang, Termasuk Anak-Anak

Ia juga menyoroti bahwa ancaman ini diperkuat oleh serangan brutal Rusia, dengan ribuan warga Ukraina tewas akibat serangan drone dan misil yang didukung Iran dan Korea Utara.

Putin bahkan memperingatkan bahwa setiap agresi terhadap Rusia atau sekutunya, seperti Belarus, bisa memicu tanggapan nuklir.

Doktrin baru ini menyatakan bahwa Rusia akan menganggap dukungan militer dari negara nuklir, seperti Amerika Serikat atau Inggris, terhadap Ukraina sebagai serangan bersama terhadap Rusia. Ancaman ini memberi Rusia fleksibilitas besar, meski tanpa komitmen pasti untuk menggunakan senjata nuklir.

Meskipun doktrin ini memberi ruang bagi respons nuklir, Putin tetap menjaga opsi strategisnya tetap terbuka.
"Senjata nuklir adalah tindakan ekstrem untuk melindungi kedaulatan negara," kata dokumen tersebut, sembari menegaskan bahwa perubahan ini diperlukan karena munculnya ancaman militer baru.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan bahwa serangan Ukraina di Bryansk merupakan eskalasi serius. Ia meminta Amerika Serikat dan sekutu Barat untuk mempelajari doktrin nuklir yang diperbarui, mengisyaratkan bahwa setiap tindakan yang memperbesar risiko bagi Rusia bisa membawa dunia ke ambang konflik yang jauh lebih mematikan.

Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Rusia Anti Perang Ditahan Selama Ekskalasi Konflik dengan Ukraina, Termasuk Vlogger Anna Bazhutova

Di tengah situasi ini, ketegangan antara Rusia dan Barat terus memanas. Presiden AS Joe Biden sebelumnya memberikan izin kepada Ukraina untuk menyerang sasaran di dalam wilayah Rusia dengan persenjataan canggih dari Amerika. Keputusan ini dianggap oleh Rusia sebagai ancaman langsung yang bisa memicu konsekuensi berbahaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI