Suara.com - Setelah roket Hizbullan berhasil hantam wilayah pinggiran Tel Aviv, Israel membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan darurat.
Melansir dari Israel Today, pertemuan darurat itu digelar Benjamin Netanyahu di markas besar Pasukan Pertahanan Israel di Tel Aviv pada Minggu malam untuk membahas upaya pembebasan para tawanan yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Pertemuan tersebut diadakan sebagai tanggapan atas penolakan Hamas terhadap semua proposal yang saat ini dibahas, kata sumber keamanan senior kepada Channel 13 Israel.
Kelompok teroris tersebut terus menegaskan tuntutan utamanya agar perang diakhiri dan pasukan Israel menarik diri dari Jalur Gaza.
Kepala Mossad David Barnea akan menyampaikan proposal baru kepada sekelompok menteri dan pejabat keamanan senior terpilih pada pertemuan tersebut, termasuk Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, menurut laporan itu.
Katz, yang mengambil alih portofolio pertahanan dari Yoav Gallant pada 8 November, menegaskan kembali pada hari Minggu bahwa kembalinya para sandera adalah “tujuan nilai terpenting” Yerusalem.
“Seperti yang saya jelaskan sejak hari pertama saya menjabat, memulangkan para sandera adalah tujuan utama kami,” katanya. “Tidak pernah, dan tidak akan pernah ada, pertimbangan politik mengenai masalah ini,” tambahnya.
Satu Orang Tewas
Satu orang tewas di Tel Aviv Israel usai kelompok Hamas melakukan serangan ke lokasi vital negara Zionis tersebut, Senin (19/11/2024).
Baca Juga: 3 Anak Tewas Setiap Hari! UNICEF Kecam Kelambanan Dunia Atas Krisis di Lebanon
Hal itu juga ditegaskan oleh Kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang gagal di Tel Aviv, Israel pada Minggu malam.