Harga Diri atau Nyawa? Dilema Tragis di Balik Budaya Carok

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 19 November 2024 | 18:09 WIB
Harga Diri atau Nyawa? Dilema Tragis di Balik Budaya Carok
Sejarah Budaya Carok (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, budaya Carok tengah menjadi perhatian publik. Pasalnya, aksi carok terjadi di Sampang, Madura, pada Minggu (17/11/2024) hingga menyebabkan satu orang tewas. Bagaimana sejarah carok hingga jadi budaya yang masih terjadi di zaman modern?

Sebuah video viral di media sosial, menampilkan sekelompok membawa celurit. Mereka sempat beradu mulut dengan warga lainnya karena perbedaan pilihan dukungan Calon Bupati di Pilkada 2024.. Lalu di akhir video, adu fisik tidak terelakkan hingga menyebabkan salah satu orang tewas setelah terkena sabetan senjata tajam. Video itu kemudian viral di media sosial dan menuai kecaman dari warganet.

Memangnya, apa itu Carok? Seperti apa sejarah dan asal usulnya? Lalu, apakah budaya ini memiliki dampak negatif?

Perlu diketahui, Carok adalah perkelahian dengan memakai senjata tajam yang dilakukan secara ksatria, satu lawan satu (duel). Namun, dalam tragedi Carok di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang Sampang ini, terjadi pengeroyokan sejumlah warga pada warga lainnya hingga menyebabkan satu orang tewas.

Sejarah Budaya Carok

Carok adalah tradisi duel yang menggunakan senjata tajam, terutama celurit, yang berkembang di masyarakat Madura. Tradisi ini cukup erat kaitannya dengan konsep harga diri dan kehormatan dalam budaya Madura.

Biasanya, Carok akan dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang dianggap melibatkan pelanggaran martabat, seperti perselisihan terkait keluarga, tanah, atau kehormatan istri. Praktik ini juga memiliki akar historis yang dalam, mulai dari masa kolonial, di mana Carok juga menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.

Secara filosofis, Carok sendiri mencerminkan keberanian dan tanggung jawab untuk membela kehormatan pribadi atau keluarga. Namun, tradisi ini seringkali menimbulkan korban jiwa, sehingga dikritik sebagai tindakan kekerasan yang tidak relevan dengan norma hukum modern.

Beberapa masyarakat juga telah mencoba menggeser praktik ini menjadi lebih simbolis, seperti pertunjukan seni bela diri.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Carok, Tradisi Mengerikan yang Tewaskan 4 Orang di Madura

Dampak Adanya Budaya Carok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI