Gaza Hadapi Bencana Musim Dingin, PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan Memburuk

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 19 November 2024 | 16:21 WIB
Gaza Hadapi Bencana Musim Dingin, PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan Memburuk
Anak-anak Palestina antre saat menerima bantuan makanan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Sabtu (15/6/2024). [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tor Wennesland yang merupakan Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, mengingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza berpotensi menjadi bencana seiring dengan datangnya musim dingin.

Dalam laporan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Senin, Wennesland menyampaikan kondisi kritis di Gaza, terutama di utara, di mana terjadi pengungsian massal dan kerusakan luas yang melanggar hukum kemanusiaan internasional.

"Kami menghadapi mimpi buruk yang disebabkan oleh teror dan kesedihan yang melampaui batas," ujarnya, menambahkan bahwa konflik Israel dan kampanye penghancuran telah menyebabkan banyak kematian di kalangan rakyat Palestina.

Wennesland juga mengangkat isu Lebanon, menyatakan bahwa ketegangan bersenjata selama setahun di sepanjang garis biru antara Israel dan Hezbollah telah bertransformasi menjadi perang total.

Baca Juga: Peningkatan Jamaah Umrah di Akhir Tahun karena Musim Dingin, Ini Hal yang Perlu Dipersiapkan

Ia kembali mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza dan dorongan diplomatik yang berkelanjutan untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut, termasuk di Lebanon, dengan penegakan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Terkait dengan hukum baru Israel terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Wennesland memperingatkan bahwa struktur yang mendukung rakyat Palestina dan pembentukan negara Palestina kini berada dalam bahaya pembubaran. Ia menilai bahwa situasi ini dapat memperburuk keadaan di wilayah yang terjajah.

Serangan Israel tidak hanya terfokus pada Gaza, tetapi juga meluas ke Tepi Barat, Lebanon, dan area lainnya, didukung sepenuhnya oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang telah membentuk rezim tersebut di wilayah yang diduduki. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI