Kalah di Praperadilan Paman Birin, Nurul Ghufron: Kalau Disalahkan, KPK Proses Kembali

Selasa, 19 November 2024 | 14:43 WIB
Kalah di Praperadilan Paman Birin, Nurul Ghufron: Kalau Disalahkan, KPK Proses Kembali
Wakil Ketua Komisi Pemberantsan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron. (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengaku pihaknya kembali memproses kasus dugaan suap pada pengadaan sejumlah proyek di Kalimantan Selatan (Kalsel) meski lembaga antirasuah kalah dalam praperadilan yang diajukan mantan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor alias Paman Birin.

Dia meyakini langkah KPK saat menetapkan Sahbirin sebagai tersangka sudah sesuai prosedur dan sah. Meski begitu, dia mengaku menghormati putusan praperadilan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengabulkan sebagian permohonan Sahbirin dalam praperadilan.

“Kami yakin bahwa berdasarkan proses yang telah kami lakukan serangkaian proses yang kami lakukan sah, maka kemudian kalau disalahkan, kami akan memproses kembali,” kata Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2024).

Dia juga mengaku sudah membicarakan putusan praperadilan tersebut dengan pimpinan KPK lainnya. Setelahnya, Ghufron menegaskan lembaga antirasuah akan memperbaiki proses penanganan perkara tersebut.

“Kami akan melakukan proses kembali dengan perbaiki amar (putusan), artinya proses yang menurut amar putusan praper itu disalahkan,” ujar Ghufron.

KPK Keok di Praperadilan

Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengabulkan praperadilan yang diajukan Paman Birin.

“Menerima dan mengabulkan gugatan praperadilan Sahbirin Noor untuk sebagian,” kata Ketua Majelis Hakim Afrizal Hadi di PN Jaksel, Selasa (12/11/2024).

Sidang gugatan praperadilan MAKI kepada KPK yang digelar di PN Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga)
Ilustrasi sidang praperadilan di PN Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga)

Adapun praperadilan ini diajukan Sahbirin sebagai bentuk perlawanan atas statusnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya di Provinsi Kalsel tahun 2024–2025 yang ditangani KPK.

Baca Juga: Bukan Diperiksa, Dokter Tirta Ajari Pegawai KPK Pola Hidup Sehat: Kerja di Sini Pressure-nya Tinggi

Dengan putusan ini, status Sahbirin sebagai tersangka dinyatakan dibatalkan karena KPK dianggap tidak sesuai prosedur dan bersikap sewenang-wenang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI