Namun, banyak terdakwa lainnya beralasan bahwa mereka mengira Gisele hanya berpura-pura tertidur sebagai bagian dari permainan peran, atau bahwa mereka dipaksa oleh Dominique.
Florian, putra bungsu, juga bersaksi dengan air mata. Ia mengungkapkan betapa kehilangan sosok ayah yang pernah ia hormati.
"Empat tahun lalu, saya kehilangan ayah saya," katanya sambil terisak.
"Anak-anak saya juga kehilangan kakek mereka. Ayah menyebut ibu sebagai orang suci, tapi sebenarnya kaulah iblisnya." lanjutnya.
Florian menceritakan sebuah insiden ketika ia menelepon rumah, dan ayahnya mengklaim bahwa ibunya sedang pergi membeli roti.
"Saya memintanya agar ibu menelepon balik, tapi baru dua hari kemudian saya mendengar kabar darinya," kenangnya.
Dominique dikatakan kerap menaruh obat penenang dalam makanan istrinya sebelum memanggil para pelaku untuk menyerangnya. Ia bahkan merekam ribuan foto dan video dari aksi keji tersebut, beberapa di antaranya diputar di persidangan.
Terdakwa juga dilaporkan mengatur setiap detail, seperti menghangatkan tangan para pria dan memastikan mereka tidak menggunakan parfum atau berbau rokok, agar Gisele tidak terbangun.
Kasus ini menggegerkan Prancis, namun keberanian Gisele untuk mengungkap kebenaran menuai pujian luas dari berbagai kalangan.
Baca Juga: Review Film Chicken for Linda!, Animasi Prancis Penuh Tawa dan Kehangatan Raih Banyak Penghargaan
"Ini tentang keadilan," tegasnya, memberikan inspirasi bagi banyak korban lainnya untuk bersuara.