Lansia 72 Tahun di Prancis Bongkar Kekejaman Suaminya, Diperkosa oleh Puluhan Pria Selama Bertahun-tahun

Bella Suara.Com
Selasa, 19 November 2024 | 10:31 WIB
Lansia 72 Tahun di Prancis Bongkar Kekejaman Suaminya, Diperkosa oleh Puluhan Pria Selama Bertahun-tahun
ilustrasi pelecehan seksual (freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di pengadilan Avignon, Prancis, terungkap kisah memilukan tentang penderitaan seorang wanita bernama Gisele Pelicot (72), yang bertahun-tahun menjadi korban kekejaman suaminya, Dominique Pelicot. Ia mengaku telah dibius dan diperkosa oleh suaminya serta lebih dari 50 pria lainnya, sementara dirinya dalam keadaan tak sadarkan diri.

Gisele, yang dengan berani mengungkap jati dirinya di depan publik, berharap persidangan ini dapat mempermalukan para pelaku dan membawa keadilan.

"Saya ingin dunia tahu apa yang telah saya alami," ujarnya, menegaskan tekadnya agar kasus ini tidak tertutup.

Di pengadilan, dua putra Gisele, David (50) dan Florian (38), memberikan kesaksian yang penuh emosi. David mengungkap betapa muaknya ia saat pertama kali mendengar perbuatan mengerikan ayahnya.

Baca Juga: Review Film Chicken for Linda!, Animasi Prancis Penuh Tawa dan Kehangatan Raih Banyak Penghargaan

"Ketika ibu memberi tahu saya bahwa pria ini, ayah kami, telah membawa orang-orang asing untuk memperkosanya, saya ingin muntah," ucapnya.

"Kami langsung menghapus semua jejaknya dari rumah: tidak ada lagi foto, pakaian, atau apapun yang mengingatkan kami padanya." lanjut David.

David mengenang masa kecilnya yang kini terasa hancur.

"Dulu, teman-teman saya menganggap saya beruntung punya ayah seperti dia, yang mengatur pesta kejutan. Sekarang, tidak ada yang bisa mengerti bagaimana ia bisa melakukan hal seperti ini," tambahnya dengan nada getir.

Dominique, yang kini berusia 71 tahun, secara mengejutkan mengakui semua tuduhan.

Baca Juga: Perjalanan Aroma, Mengenal Lebih Dekat 3 Brand Parfum Asal Prancis

"Saya adalah pemerkosa seperti yang lainnya di ruangan ini," katanya blak-blakan, menggemakan kejahatan yang membuat publik Prancis bergidik.

Namun, banyak terdakwa lainnya beralasan bahwa mereka mengira Gisele hanya berpura-pura tertidur sebagai bagian dari permainan peran, atau bahwa mereka dipaksa oleh Dominique.

Florian, putra bungsu, juga bersaksi dengan air mata. Ia mengungkapkan betapa kehilangan sosok ayah yang pernah ia hormati.

"Empat tahun lalu, saya kehilangan ayah saya," katanya sambil terisak.

"Anak-anak saya juga kehilangan kakek mereka. Ayah menyebut ibu sebagai orang suci, tapi sebenarnya kaulah iblisnya." lanjutnya.

Florian menceritakan sebuah insiden ketika ia menelepon rumah, dan ayahnya mengklaim bahwa ibunya sedang pergi membeli roti.

"Saya memintanya agar ibu menelepon balik, tapi baru dua hari kemudian saya mendengar kabar darinya," kenangnya.

Dominique dikatakan kerap menaruh obat penenang dalam makanan istrinya sebelum memanggil para pelaku untuk menyerangnya. Ia bahkan merekam ribuan foto dan video dari aksi keji tersebut, beberapa di antaranya diputar di persidangan.

Terdakwa juga dilaporkan mengatur setiap detail, seperti menghangatkan tangan para pria dan memastikan mereka tidak menggunakan parfum atau berbau rokok, agar Gisele tidak terbangun.

Kasus ini menggegerkan Prancis, namun keberanian Gisele untuk mengungkap kebenaran menuai pujian luas dari berbagai kalangan.

"Ini tentang keadilan," tegasnya, memberikan inspirasi bagi banyak korban lainnya untuk bersuara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI