Suara.com - Tewasnya Juru Bicara Hizbullah Mohammed Afif dalam gempuran udara Israel di lingkungan Ras al-Nabaa di pusat ibu kota Beirut membuat kelompok pembela Palestina itu naik darah.
Tak terima Mohammed Afif tewas, kali ini kelompok Lebanon Hizbullah mengeklaim menyerang dengan roket pasukan Zionis yang bertugas di Israel utara, Senin.
Serangan itu diluncurkan sehari setelah kelompok itu menembakkan 17 roket ke arah pasukan Israel di Lebanon selatan dan Israel utara pada Minggu.
Perlu diketahui, Israel terus membombardir Lebanon dengan klaim menargetkan kelompok Hizbullah sejak akhir September.
Baca Juga: 'Tak Akan Mundur Sejengkal Pun' Iran Buka Peluang Berunding dengan Donald Trump
Serangan udara itu dipicu oleh eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun yang dipicu oleh kampanye genosida militer Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari 3.400 warga Lebanon tewas; lebih dari 14.600 lainnya terluka, dan lebih dari sejuta warga mengungsi akibat serangan Israel sejak Oktober lalu, kata otoritas kesehatan Lebanon.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional, Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober tahun ini. [Antara].