Menteri Komdigi Meutya Hafid Tak akan Jenguk Pasien Korban Judol di RSCM, Ini Alasannya

Senin, 18 November 2024 | 18:29 WIB
Menteri Komdigi Meutya Hafid Tak akan Jenguk Pasien Korban Judol di RSCM, Ini Alasannya
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menyatakan lebih prioritaskan penanganan psikis pecandu judi online (judol) diserahkan sepenuhnya kepada pihak dokter di rumah sakit.

Atas dasar itu, Meutya Hafid mengatakan kalau dirinya tidak akan menjenguk langsung korban judol yang saat ini kebanyakan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

"Kami bukan tidak ingin ke rumah sakit, saya sudah mengirimkan tim juga. Tapi ini rata-rata kan pasti terganggu psikisnya ya. Jadi kami tidak mau datang kemudian menambah keriuhan dari dokter-dokter," kata Meutya kepada wartawan di kantornya, Senin (18/11/2024).

Walaupun tidak langsung datang menjenguk, Meutya memastikan kalau kementeriannya sudah berkoordinasi dengan RSCM. Menurutnya, untuk saat ini lebih baik para pasien pecandu judol itu dibiarkan fokus jalani perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Usai Timses Dituding Budi Arie Terlibat Mafia Judol Komdigi, Pramono-Rano Dilaporkan ke Bawaslu

Politisi Partai Golkar itu juga berpandangan kalau para pecandu itu belum tentu nyaman terus didatangi oleh para pejabat.

"Belum tentu nyaman didatangi dan mungkin ada ketakutan ya kalau didatangi oleh pejabat secara terus-menerus. Jadi mungkin kalau dari kami, dari Kemkomdigi, bukan tidak ingin, ingin sekali, tapi kita mungkin memberikan ruang juga waktu untuk para korban ini untuk healing secara betul ditangani oleh ahlinya, yaitu para dokter di RSCM," pungkas Meutya.

Sebelumnya, Menteri Kooordinasi Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menjenguk pasien kecanduan judol yang jalani pengobatan di RSCM Jakarta pada Jumat (15/11) lalu. Dia mendatangi ruang rawat psikiatri dan mendapati sejumlah pasien yang alami gangguan mental akibat judol.

Dia turut didampingi oleh Kepala Divisi Psikiatri Adiksi RSCM dokter spesialis kejiwaan Kristiana Siste. Saat menemui wartawan, dokter Siste mengungkapkan bahwa data RSCM per Januari sampai Oktober 2024 ada sekitar 126 pasien kecanduan judol yang jalani rawat jalan, angka itu meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2023.

Sementara itu pasien rawat inap mencapai 46 orang, meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2023. Pasien-pasien itu kebanyakan masih usia produktif bahkan menjadi tulang punggung keluarga.

Baca Juga: Lagi! Polisi Tangkap Bandar Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi, Pemilik Web Keris123

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI