Suara.com - Mary Trechock yang merupakan Pejabat Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, menyebut bahwa banyak mahasiswa asal Amerika Serikat (AS) yang mengunjungi Indonesia untuk mengikuti program belajar jangka pendek mengenai ASEAN, serta budi daya kopi dan kakao.
“Tren saat ini bagi sebagian besar mahasiswa universitas AS adalah mereka biasanya hanya mengikuti program di Indonesia selama maksimal satu semester,” ujar Trechock dalam acara laporan tahunan Open Doors di Jakarta pada hari Senin.
Berdasarkan laporan tahunan Open Doors yang dirilis oleh Institute of International Education menunjukkan adanya peningkatan jumlah pelajar AS yang berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan di Indonesia, dari 142 menjadi 597, atau meningkat sebanyak 320 persen.
Trechock menambahkan bahwa umumnya mahasiswa AS terlibat dalam program jangka pendek yang merupakan bagian dari kurikulum mereka.
Dalam konteks ini, para mahasiswa tersebut mengunjungi Indonesia selama dua hingga tiga minggu untuk melakukan kerja lapangan yang terkait dengan mata pelajaran tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa AS datang ke Indonesia untuk mempelajari budi daya kopi dan kakao, serta ada juga yang ingin memahami lebih dalam tentang Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Selain itu, Trechock mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Universitas Muhammadiyah sedang berupaya mengembangkan program mikro studi jangka pendek di Indonesia, di mana mahasiswa AS dapat berpartisipasi.
“Itu adalah rencana kami untuk tahun depan. Kami akan melanjutkan program ini dengan lebih banyak universitas di Indonesia,” tegas Trechock.
Menurut laporan tahunan Open Doors 2024, Indonesia mengirimkan 8.348 pelajar ke AS selama periode 2023-2024.
Baca Juga: Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
Laporan tersebut juga mencatat bahwa jumlah pelajar Indonesia yang mengikuti program pertukaran jangka pendek ke AS meningkat dari 241 menjadi 310 atau naik sekitar 28,6 persen.
Sementara itu, jumlah pelajar Indonesia yang berpartisipasi dalam program pascasarjana di AS juga mengalami kenaikan, dari 2.237 menjadi 2.476 atau meningkat sekitar 10 persen. (Antara)