Suara.com - Iran dengan tegas mengutuk pembunuhan Mohammad Afif, kepala hubungan media Hizbullah, yang terjadi akibat serangan udara Israel yang menargetkan sebuah gedung di Beirut, ibu kota Lebanon.
Menurut IRNA, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri menyampaikan ucapan selamat dan belasungkawa atas kepergian Afif, serta memujinya sebagai suara rakyat Lebanon dan simbol dalam upaya meningkatkan kesadaran serta mencerahkan opini publik.
Esmail Baghaei menekankan bahwa Afif melawan penindasan yang dilakukan oleh rezim Zionis yang rasis hingga akhir hayatnya dan berusaha untuk menyampaikan suara rakyat yang tertindas di Lebanon dan Palestina kepada dunia.
Baghaei menyebut pembunuhan tersebut sebagai tindakan agresif dan teroris, menegaskan bahwa ini adalah bukti lain dari sifat tidak manusiawi rezim tersebut serta upaya untuk membungkam individu yang mengungkapkan kejahatan di Palestina dan Lebanon.
Baca Juga: Serangan Israel Sebabkan Bahan Bakar di Jalur Gaza Langka
Dengan merujuk pada pembunuhan lebih dari 200 wartawan dan profesional media dalam setahun terakhir oleh rezim tersebut, juru bicara Iran menggambarkan insiden ini sebagai bagian dari agenda rezim untuk melanjutkan genosida dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina, sekaligus mengintimidasi media agar tidak melaporkan kejahatan tersebut.
Baghaei juga menyerukan tindakan serius dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Mahkamah Internasional terhadap rezim Israel atas pembunuhan jurnalis dan anggota media, yang dinilai melanggar hukum humaniter internasional, terutama Konvensi Jenewa.