Biden Izinkan Ukraina Luncurkan Serangan ke Wilayah Rusia dengan Rudal AS

Bella Suara.Com
Senin, 18 November 2024 | 08:40 WIB
Biden Izinkan Ukraina Luncurkan Serangan ke Wilayah Rusia dengan Rudal AS
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. [Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden AS Joe Biden, akhirnya memberikan izin bagi Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika dalam serangan yang menargetkan wilayah Rusia. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan AS setelah berbulan-bulan tekanan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Menurut laporan NBC News, Biden telah menyetujui penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina untuk serangan terbatas. Sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan serangan pertama akan segera dilancarkan dalam beberapa hari mendatang, meski rincian operasionalnya dirahasiakan demi keamanan.

Senjata yang digunakan untuk misi ini kemungkinan besar adalah roket ATACMS, dengan jangkauan mencapai 190 mil, memungkinkan Ukraina menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia.

Ilustrasi Roket Meluncur (pexels/@pixabay)
Ilustrasi Roket Meluncur (pexels/@pixabay)

Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran atas keterlibatan pasukan Korea Utara yang dikerahkan Rusia ke medan perang. Penguatan ini disebut memperparah situasi, memicu perhatian serius di Washington dan Kyiv.

Baca Juga: Iran Bantah Rencana Bunuh Trump, Kirim Pesan Rahasia ke Biden

Seorang mantan pejabat senior NATO, Nicholas Williams, mengatakan keputusan Biden penting dalam hal tujuan strategis, karena bertujuan untuk memperkuat posisi Ukraina dan menghindari konsesi yang menguntungkan Rusia.

“Ini adalah langkah besar,” ujarnya kepada Sky News.

Williams menambahkan bahwa, meski keputusan ini mungkin terasa terlambat bagi Ukraina, itu tetap dapat berdampak besar pada hasil akhir konflik.

Pakar tersebut juga menyoroti bahwa perbincangan Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan bahwa pemimpin Kremlin tidak berminat untuk berkompromi. Hal ini, menurut Williams, turut memengaruhi keputusan Biden untuk memperluas dukungan militernya.

Diskusi ini juga memengaruhi sikap Inggris, dengan pemimpin oposisi Sir Keir Starmer kini harus mempertimbangkan langkah Amerika.

Baca Juga: Komandan Pasukan Khusus Ukraina Ditangkap, Diduga Bocorkan Rencana Operasi ke Rusia

“Starmer tak bisa lagi menahan diri,” kata Williams, menyinggung bahwa Inggris kemungkinan akan mendukung penggunaan senjata jarak jauh.

Tindakan ini memungkinkan Ukraina menargetkan fasilitas militer Rusia yang dianggap strategis untuk memengaruhi perbatasan atau pertempuran.

“Semua target adalah sasaran militer,” tambah Williams.

Ia menekankan bahwa serangan tidak akan diarahkan ke sasaran sipil melainkan fokus pada tujuan yang dapat mengubah dinamika di garis depan.

Langkah AS ini dipandang sebagai dorongan bagi Ukraina di tengah upaya keras mempertahankan kedaulatannya dan memberi tekanan tambahan pada Rusia untuk menghentikan agresinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI