Suara.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan pada Jumat (15/11/2024) di Nabire, Papua yang menolak soal transmigrasi sempat memanas.
Bahkan, masa aksi demo damai itu dibubarkan oleh pihak kepolisian setempat.
Hal itu diungkapkan Ketua KNPB sekomo Nabire, Shon Adii kepada Suara.com, Minggu (17/11/2024).
Dia berujar, aksi demo damai tersebut dilakukan dengan Tujuan menolak Transmigrasi Lokal dan Nasional seperti yang telah di programkan Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Prabowo Subianto Naik Mercedes Benz Berkelir Putih di Brasil
"Aparat juga secara sewenang-wenang menangkap massa aksi, disetiap titik sebanyak 14 peserta aksi," katanya.
Tak hanya itu, para aparat juga melakukan pemukulan kepada massa aksi yang hendak menyampaikan aspirasinya.
Bahkan sebagian dari massa aksi banyak yang terluka.
"Hal ini bukan hal baru, tindakan-tindakan anarkis dan represif pernah terjadi sebelumnya, misalnya pada 15 Agustus 2024 terkait protes perjanjian new york agreement," ujarnya.
"Di lain sisi juga kepolisian mencoreng nama baik katanya pengayoman, pengamanan dan pelindung," tegasnya.
Baca Juga: Prabowo di KTT APEC: Indonesia Buka Pintu Investasi Rp9.500 Triliun untuk Hilirisasi
Kontributor : Elias Douw