Adik Kim Jong Un Tuding Korea Selatan Lakukan 'Hal Kotor', Hubungan Seoul dan Pyongyang Semakin Memburuk

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 17 November 2024 | 19:00 WIB
Adik Kim Jong Un Tuding Korea Selatan Lakukan 'Hal Kotor', Hubungan Seoul dan Pyongyang Semakin Memburuk
Gambar yang diambil pada tanggal 30 Mei 2024 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada tanggal 31 Mei 2024 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kedua kiri) saat menghadiri uji coba salvo artileri roket super besar 600mm, di lokasi yang belum dikonfirmasi di Korea Utara. [KCNA VIA KNS/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konflik Korea Utara dan Korea Selatan semakin panas, tudingan demi tudingan terus dilancarkan oleh kedua pihak, kali ini Kim Yo Jong buka suara.

Adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menuding Korea Selatan mengirim selebaran agitasi politik dan menjatuhkannya di dekat perbatasan Korut.

"Pada 16 November, beragam jenis selebaran agitasi politik dan hal-hal kotor yang dikirim oleh 'sampah' ROK dijatuhkan di sejumlah daerah dekat perbatasan selatan dan bahkan di daerah pedalaman DPRK," katanya, seperti dikutip kantor berita KCNA, Minggu.

Ia menggunakan singkatan ROK untuk menyebut Korea Selatan dan DPRK untuk Korea Utara.

Baca Juga: Donald Trump Tunjuk CEO Grup Jasa Ladang Minyak Jadi Menteri Energi AS

Menurut Yo Jong, yang juga adalah Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Buruh, dinas keamanan dilibatkan dalam pencarian, pengumpulan serta pemusnahan selebaran tersebut.

Distrik-distrik terkait sudah diamankan, ujarnya.

Yo Jong mengecam keras tindakan Korea Selatan dan menyebutnya "memalukan dan kotor". Ia menambahkan bahwa aksi tersebut tidak sesuai dengan peringatan berulang kali yang dikemukakan pemerintah Korut.

Mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut harus "membayar harga mahal", katanya.

Hubungan Seoul dan Pyongyang memburuk pada pertengahan Oktober, ketika Korea Utara memutus jalan raya dan rel kereta yang terhubung dengan Korea Selatan.

Baca Juga: Serangan Israel Sebabkan Bahan Bakar di Jalur Gaza Langka

Korut juga membuat amendemen konstitusi, yang menggambarkan Korea Selatan sebagai negara yang bermusuhan.

Korea Utara menyatakan tidak bisa lagi menganggap Korsel sebagai mitra dalam perjuangannya untuk penyatuan.

Sebaliknya, Korut berencana menjalin hubungan dengan Korsel seperti halnya dengan negara musuh lainnya, dengan mengakui keberadaan Korea Utara dan Korea Selatan sebagai dua negara independen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI