Suara.com - Serangan Tentara Israel menyebabkan kelangkaan bahan bakar minyak di Jalur Gaza Selatan, tepatnya di Kota Khan Younis, Sabtu (17/11/2024).
Kelangkaan bahan bakar itu pun menyebabkan 1,2 juta warga dan para pengungsi di daerah itu tidak memiliki akses terhadap air bersih.
Pemerintah kota dilansir dari media setempat mengatakan, bahwa penghentian pasokan bahan bakar yang terus menerus telah mengganggu layanan penting, termasuk pengoperasian sumur air dan pabrik desalinasi,".
Kota itu juga menyuarakan keprihatinannya atas penghentian sementara fasilitas pengolahan limbah, dan memperingatkan bahwa air limbah yang tidak diolah dapat membanjiri jalan, memperburuk risiko bencana lingkungan dan kesehatan, serta memudahkan penyebaran penyakit dan epidemi.
Baca Juga: Kecewa Tidak Lulus Ujian, Siswa di China Tikam Murid Lain: 8 Orang Tewas 17 Luka-luka
Pemerintah kota menyerukan tindakan segera, mendesak masyarakat internasional dan kelompok HAM untuk "segera campur tangan guna mengakhiri perang Israel di Gaza, yang telah menghancurkan semua aspek kehidupan."
Pemerintah kota juga mendesak badan-badan PBB untuk "menekan Israel agar melanjutkan pasokan bahan bakar dan mengizinkan masuknya peralatan penting dan suku cadang guna mencegah hancurkan layanan publik secara total."
Serangan Israel terhadap Gaza telah berlangsung selama lebih dari 13 bulan, menewaskan lebih dari 43.700 orang dan membuat daerah kantong itu hampir tidak dapat dihuni.
Blokade yang terus berlangsung telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena aksinya di Gaza. [Antara].
Baca Juga: Peta Target Hizbullah Dibocorkan? Serangan Udara Israel di Beirut Makin Presisi