Suara.com - Perlawanan Islam di Irak (IRI) mengumumkan bahwa mereka telah melaksanakan dua serangan drone terhadap target "penting" di kota pelabuhan Eilat, yang terletak di wilayah selatan yang diduduki oleh Israel.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, kelompok tersebut menyatakan bahwa serangan ini merupakan bagian dari perjuangan berkelanjutan melawan "penjajah" dan sebagai dukungan untuk rakyat Palestina dan Lebanon.
Serangan ini juga dianggap sebagai reaksi terhadap agresi Israel terhadap warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan lanjut usia, demikian dikatakan oleh IRI dalam pernyataannya.
Kelompok tersebut menegaskan bahwa mereka akan terus dan memperkuat operasi militernya melawan rezim Israel.
Baca Juga: Mesir Bantah Keras Bantu Pengiriman Bahan Peledak ke Israel
Pada hari Kamis, Perlawanan Islam juga mengumumkan telah meluncurkan tiga serangan terhadap target utama di wilayah utara yang diduduki Israel menggunakan pesawat tak berawak.
Kelompok payung yang terdiri dari berbagai gerakan perlawanan Irak ini telah meningkatkan operasi anti-Israel dalam beberapa bulan terakhir untuk mendukung pejuang perlawanan di Lebanon dan Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis pagi, kelompok yang menjadi payung bagi faksi perlawanan Irak mengungkapkan bahwa mereka telah melancarkan serangan terhadap target penting milik Israel.
Kelompok tersebut menyebutkan bahwa para pejuangnya telah melakukan tiga serangan drone terhadap target-target penting di wilayah utara yang diduduki.
Perlawanan Islam menyatakan bahwa operasi ini dilakukan untuk mendukung Palestina dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan lanjut usia di seluruh wilayah yang diduduki.
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Damaskus Tewaskan 15 Orang, Belasan Luka-luka
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok itu telah meningkatkan serangan pesawat tak berawaknya terhadap target-target strategis Israel di berbagai wilayah Palestina yang diduduki.
Sejak Oktober 2023, rezim Israel telah meluncurkan serangan genosida terhadap Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 43.600 orang tewas di wilayah tersebut.