Suara.com - Tim transisi Presiden terpilih AS Donald Trump dilaporkan oleh CNN pada Jumat (15/11) menghindari pemeriksaan latar belakang standar yang biasanya dilakukan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) untuk beberapa calon menteri.
Menurut sumber-sumber yang dekat dengan perencanaan transisi, tim Trump memilih untuk menggunakan perusahaan swasta dalam melakukan pemeriksaan terhadap kandidat-kandidat menteri.
Trump dan para pendukungnya menyatakan bahwa proses yang dilakukan FBI berjalan lambat, yang dapat menghalangi mereka untuk segera melaksanakan agenda yang telah direncanakan.
Informasi ini berasal dari sumber yang mengetahui rencana tersebut sebagaimana dilaporkan oleh media.
Baca Juga: Dari Rival Jadi Sahabat? Momen "Mesra" Biden-Trump di Video AI Bikin Ngakak
Tindakan ini dianggap menyalahi norma yang berlaku di Washington dan mencerminkan ketidakpercayaan Trump terhadap lembaga keamanan nasional. Selain itu, laporan tersebut mengungkapkan keraguan pribadi Trump terhadap pentingnya pemeriksaan latar belakang oleh penegak hukum.
Percakapan mengenai hal ini muncul ketika Trump mengusulkan beberapa calon kontroversial untuk posisi-posisi penting dalam pemerintahan, termasuk Matt Gaetz sebagai Jaksa Agung dan Tulsi Gabbard sebagai Direktur Intelijen Nasional.
Sebelumnya, NBC News melaporkan pada Kamis (14/11) bahwa Partai Republik di Senat AS berencana untuk menyelidiki pencalonan Gaetz, yang saat ini tengah menghadapi penyelidikan dari Komite Etik DPR terkait tuduhan pelanggaran seksual, penggunaan narkoba, dan tuduhan lainnya.