Suara.com - Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, pada Kamis (9/11), menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi kemanusiaan yang ia sebut "katastropik" di Gaza. Ia memperingatkan tingginya tingkat malnutrisi akut yang mengancam nyawa penduduk di wilayah tersebut.
Joly mengutip laporan terbaru Komite Peninjau Kelaparan pada 8 November. Laporan itu menyebutkan bahwa kelaparan kemungkinan besar sedang terjadi atau akan segera melanda wilayah utara Jalur Gaza.
Sebelumnya, lebih dari 133.000 warga Gaza dilaporkan menghadapi ancaman kekurangan pangan yang sangat parah.
“Ini berarti warga sipil—pria, wanita, dan anak-anak—sedang sekarat karena kurangnya bantuan kemanusiaan yang dapat masuk ke Gaza,” ujar Joly.
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Damaskus Tewaskan 15 Orang, Belasan Luka-luka
Ia menekankan bahwa jumlah bantuan yang tersedia tidak mencukupi untuk mendukung kebutuhan hidup warga yang terjebak dalam situasi tersebut.
Pernyataan itu juga menyoroti tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga kemanusiaan, termasuk hambatan yang seharusnya dapat dicegah.
Kanada mendesak Israel untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional, termasuk memastikan peningkatan bantuan kemanusiaan secara signifikan dan berkelanjutan bagi penduduk sipil di Gaza.
Krisis ini bermula sejak serangan bersenjata oleh kelompok militan Hamas ke Israel pada Oktober tahun lalu, yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan lebih dari 250 orang disandera, menurut data Israel.
Sebagai balasan, serangan di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.500 warga Palestina selama setahun terakhir, menurut pejabat kesehatan Palestina. Saat ini, lebih dari dua juta warga Gaza hidup dalam pengungsian di tenda-tenda darurat, menghadapi kekurangan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya di tengah reruntuhan bangunan yang kini mendominasi wilayah tersebut.
Baca Juga: Pasukan Darat Iran Klaim Bunuh 4 "Teroris Israel" di Tengah Ketegangan yang Meningkat
Kanada menyerukan tindakan mendesak dari komunitas internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini sebelum semakin banyak korban jiwa berjatuhan.