Suara.com - Serangan udara Israel kembali mengguncang kawasan pemukiman di pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus, pada Kamis (14/11) malam. Laporan dari kantor berita negara SANA, mengutip sumber militer Suriah, menyebutkan bahwa serangan ini menewaskan 15 orang dan melukai 16 lainnya.
Lokasi serangan mencakup area Mazzeh dan Qudsaya, dua wilayah di barat Damaskus yang dikenal sebagai kawasan padat penduduk.
“Beberapa bangunan rusak parah, dan korban tewas serta luka-luka dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” ungkap pernyataan tersebut.
Serangan ini kembali menebar teror di tengah warga sipil yang tinggal di wilayah tersebut.
Sementara itu, Radio Militer Israel mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menargetkan markas kelompok militan Palestina, Jihad Islam, serta beberapa aset lain yang terkait, meskipun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Serangan ini menambah panjang daftar operasi militer Israel yang intensif sejak pecahnya konflik Gaza, yang dipicu serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
Sejak bertahun-tahun, Israel telah melancarkan serangan udara ke sasaran yang dikaitkan dengan Iran di Suriah. Namun, skala serangan semakin meningkat seiring ketegangan di Gaza yang terus membara.
Penduduk setempat yang melarikan diri dari Mazzeh mengungkapkan bahwa beberapa komandan tinggi dari kelompok bersenjata Hezbollah Lebanon dan Garda Revolusi Iran sering terlihat berada di daerah tersebut. Serangan ini bahkan menewaskan sejumlah tokoh penting dari kedua kelompok.
Mazzeh sendiri dikenal dengan blok-blok apartemennya yang sering digunakan pemerintah untuk menampung para pemimpin faksi Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam.
Kini, gedung-gedung tinggi tersebut menjadi saksi bisu kehancuran dan ketegangan yang belum berujung. Sementara itu, banyak warga sipil yang khawatir akan masa depan mereka di tengah situasi yang kian tidak menentu.