Istri Kapolri: Kita Harus Memperhatikan Kondisi Psikologis Anak-anak di Tempat Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi

Jum'at, 15 November 2024 | 21:47 WIB
Istri Kapolri: Kita Harus Memperhatikan Kondisi Psikologis Anak-anak di Tempat Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi
Ketua Umum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo (kanan) memberikan mainan kepada salah satu pengungsi anak-anak yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo, meninjau posko pengungsian bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam kunjungannya, Juliati menyalurkan bantuan berupa makanan hingga kebutuhan anak-anak. Juliati juga sempat memberikan mainan agar anak-anak yang berada di dalam tenda pengungsian terhibur.

“Anak-anak perlu dihibur dan diajak bermain agar riang gembira. Jangan sampai, psikologis anak-anak mengalami trauma berkepanjangan dengan adanya bencana erupsi,” kata Juliati, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/11/2024).

Istri Kapolri itu juga tak lupa memberikan support kepada para petugas medis. Pasalnya mereka secara ikhlas dan penuh semangat membantu para pengungsi di posko.

“Kita semua harus memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada saudara-saudara kita, semoga bencana ini cepat berlalu sehingga saudara-saudara kita di sana bisa beraktivitas kembali,” ujarnya.

Juliati meminta kepada jajaran Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Unit PPA serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) untuk mendirikan posko khusus, untuk memberikan trauma healing kepada anak-anak.

“Kita harus memperhatikan kondisi psikologis anak-anak di tempat pengungsian, tanpa mengabaikan pengungsi lainnya. Jadi, jajaran Polda NTT serta Unit PPA dan Biddokes all out,” tandasnya.

Sebelumnya Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Senin (4/11/2024) dini hari menewaskan 10 warga Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Korban meninggal dunia sebagian besar akibat tertimpa material batu besar yang meluncur dari puncak gunung. Atap dan bangunan tempat mereka berlindung hancur.

Baca Juga: Ditanya Soal Pemeriksaan ke Budi Arie Terkait Judol, Kapolri Tanggapi Dengan Senyum

"Jumlah korban meninggal yang berhasil dievakuasi mencapai 10 orang. Para korban ini ditemukan di puing-puing bangunan yang runtuh akibat dampak letusan Gunung Lewotobi," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI