Pasukan Darat Iran Klaim Bunuh 4 "Teroris Israel" di Tengah Ketegangan yang Meningkat

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 15 November 2024 | 21:10 WIB
Pasukan Darat Iran Klaim Bunuh 4 "Teroris Israel" di Tengah Ketegangan yang Meningkat
Bendera Israel dan Iran [Foto: Dok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada tanggal 2 November, IRGC mengumumkan bahwa pasukan operasi tersebut membubarkan empat "tim teroris yang bertindak sebagai proksi musuh" tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Sebanyak 12 orang lainnya yang diduga bekerja sama dengan Israel dan merencanakan serangan di dalam Iran ditangkap pada bulan September di enam provinsi.

“Karena rezim Zionis dan pendukung Barat mereka, terutama Amerika Serikat, belum berhasil dalam tujuan jahat mereka terhadap rakyat Gaza dan Lebanon, mereka sekarang berusaha menyebarkan krisis ke Iran dengan serangkaian tindakan yang direncanakan terhadap keamanan negara kita,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

Pada bulan Desember 2023, otoritas Iran mengeksekusi empat orang yang dihukum karena menjadi mata-mata untuk Israel.

Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat dalam setahun terakhir sejak kelompok Hamas yang didukung Iran melancarkan serangan mendadaknya ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023, yang memicu serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Bulan lalu, Israel melancarkan dua gelombang serangan udara di Iran, yang menghantam beberapa target militer, sebagai balasan atas serangan Iran pada 1 Oktober, di mana Garda Revolusi menembakkan rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Wakil Komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan pada 27 September dalam sebuah serangan udara di Beirut.

Garda Revolusi melancarkan serangan langsung pertamanya ke Israel pada bulan April, dengan meluncurkan ratusan pesawat tanpa awak sebagai tanggapan atas dugaan serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk dua komandan Garda Revolusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI