Kelompok Militan Palestina Rilis Video Sandera Israel yang Mohon untuk Dibebaskan

Bella Suara.Com
Jum'at, 15 November 2024 | 20:18 WIB
Kelompok Militan Palestina Rilis Video Sandera Israel yang Mohon untuk Dibebaskan
Sasha Trupanov, warga negara ganda Rusia-Israel yang telah disandera di Gaza sejak serangan besar pada Oktober 2023. (Dok:X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok militan Palestina baru-baru ini merilis video terbaru dari Sasha Trupanov, warga negara ganda Rusia-Israel yang telah disandera di Gaza sejak serangan besar pada Oktober 2023.

Video tersebut dirilis pada hari Jumat, setelah sebelumnya sebuah video pertama dikeluarkan pada Rabu lalu.

Dalam video tersebut, Trupanov, yang berusia 29 tahun, kembali mengungkapkan harapannya untuk dibebaskan dan memohon bantuan dari Aryeh Deri, pemimpin partai ultra-Ortodoks Shas yang juga merupakan anggota koalisi pemerintahan Israel.

Trupanov berharap, Deri dapat memainkan peran dalam proses pembebasan dirinya dan para sandera lainnya yang juga ditahan di Gaza.

Baca Juga: Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel, Tawarkan Gencatan Senjata Permanen

Trupanov bersama pacarnya, Sapir Cohen, diculik dari kibbutz Nir Oz yang terletak dekat perbatasan Gaza. Ibunya dan neneknya, yang juga turut disandera, telah dibebaskan pada gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan narapidana yang terjadi pada November 2023. Namun, ayah Trupanov, Vitaly, tewas dalam serangan yang tercatat sebagai yang paling mematikan dalam sejarah Israel.

Video ini merupakan yang keempat yang dirilis oleh kelompok Jihad Islam, yang menahan Trupanov sejak Oktober 2023. Kementerian Luar Negeri Rusia melalui juru bicara Maria Zakharova juga kembali menyerukan pembebasan Trupanov dan Maxim Herkin, seorang warga negara ganda Rusia-Israel yang juga diculik pada festival musik Nova.

"Kami tegaskan kembali seruan kami untuk pembebasan segera dan tanpa syarat semua warga sipil yang ditahan oleh kelompok Palestina, dengan prioritas diberikan kepada rekan senegara kami," kata Maria.

Serangan Oktober 2023 tersebut mengakibatkan 1.206 kematian, sebagian besar merupakan warga sipil, dengan 251 orang diculik oleh militan. Saat ini, 97 orang masih dalam tahanan, sementara 34 orang yang tewas tetap berada di Gaza.

Israel melancarkan kampanye balasan yang mengakibatkan lebih dari 43.700 kematian di Gaza, berdasarkan angka yang dirilis oleh kementerian kesehatan Gaza yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB.

Baca Juga: Netanyahu Sembunyi di Bunker? Serangan Drone Hizbullah Guncang Caesarea Lagi

Pihak internasional, termasuk Rusia, terus mendesak agar pembebasan sandera dilakukan segera, dengan perhatian khusus pada warga negara mereka yang turut terjebak dalam konflik ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI