Suara.com - Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya membeberkan sederet tantangan yang mesti dihadapi pemerintah untuk memberantas mafia tanah, salah satunya soal penerbitan sertifikat yang dianggap berujung menjadi masalah.
"Terkait dengan penerbitan sertifikat yang sudah terlanjur terbit, kadang-kadang dalam proses penerbitan itu ada masalah yang dibuka kembali sehingga inilah yang menjadi tantangan kita," kata Daniel dikutip Jumat (15/11/2024).
Menurutnya, untuk bisa memberantas mafia tanah hingga keakar-akarnya, kepolisian juga mesti menggandeng pihak terkait. Di antaranya, Kementerian ATR/BPN hingga pihak kejaksaan.
"Kami upayakan dalam penanganan tersebut dilaksanakan sampai tuntas. Karena kalau enggak tuntas, nanti bisa berkembang dengan yang lain dan tidak ada efek jera terhadap para pelaku kejahatan," ujarnya.
Baca Juga: Tanggapi Cuitan Lex Wu, Netizen Curigai Penangkapan Ivan Sugianto: Ada Pemeran Pengganti?
Menteri Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid sebelumnya mengakui jika masalah pertanahan juga melibatkan internal kementeriannya. Bahkan, dia menyebut persentase masalah di internalnya yang mencapai 60 persen.
"Jika dipresentasikan konflik pertanahan di Indonesia 60 persennya melibatkan oknum internal di kementerian kami," ujarnya seusai rapat koordinasi pencegahan dan penyelesaian tindak pidana pertanahan di hotel kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis, (14/11/2024) kemarin.
Selain dari internalnya, Nusron juga menyebut ada 30 persen permasalahan kasus mafia tanah yang berasal dari pemborong tanah. 10 persen lagi, sambungnya turut ditengarai oleh oknum kepala desa, notaris, pejabat pembuat akta tanah, bisnis makelar, dan perantara hingga persatuan makelar tanah.
"Kita juga harus memperkuat dan memperbaiki sistem peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) dari teman-teman BPN ini sendiri juga," ujarnya.
Dalam acara itu, Nusron juga memberikan pin emas kepada pejabat kepolisian di daerah. Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya turut menjadi salah satu yang mendapat pin emas dari sang menteri.
Baca Juga: Usai Endorse Ahmad Luthfi, Jokowi Cawe-cawe di Pilkada Jakarta: Saya Dukung Ridwan Kamil
"Pemberian pin emas ini dilakukan atas prestasi dalam penyelesaian operasi menumpas jaringan mafia tanah yang selama ini merugikan masyarakat," ujarnya.