Suara.com - Massa Front Rakyat Papua Anti-Transmigrasi (FRPAT) menggelar aksi penolakan Proyek Strategis Nasional dan program transmigrasi. Aksi demonstrasi itu digelar di Nabire Papua pada Jumat (15/11/2024).
Pantauan Suara.com di lokasi, sejak pagi tadi, para demonstran yang menolak transmigrasi tersebut mulai berkumpul di empat titik berbeda.
Dalam demonstrasi itu, massa juga turut membentang spanduk bertuliskan: "Tolak Transmigrasi, Papua Bukan Tanah Kosong" dan Transmigrasi Bentuk Nyata Kolonialisme"

Namun, massa yang menggelar aksi di depan Hotel Jepara Jalan Trans Nabire-Dogiyai sempat dicegah aparat gabungan TNI-Polri dengan menembakkan gas air mata sebanyak enam kali. Pada pukul 10.03 WIT, massa akhirnya dibubarkan paksa oleh aparat.
Sementara, massa aksi yang menggelar demonstrasi di Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire dan Pasar Karang Tumaritis Nabire tetap bertahan hingga pukul 11. 00 WIT dengan dikawal ketat aparat TNI-Polri.
Kontributor : Elias Douw