Suara.com - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal TNI Yusri Nuryanto, mengatakan pihaknya telah memeriksa 45 orang prajurit terkait keterlibatannya dalam penganiayaan warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Deli Serdang, Medan.
Yusri mengatakan saat ini sudah ada 45 prajurit yang diduga terlibat sudah ditahan. Kini, pihaknya sedang memilah, siapa saja yang memang terlibat langsung dalam penyerangan tersebut.
“Kemudian dari 45 orang itu sedang kita pilah-pilah nih dalam artian yang terlibat langsung dalam penganiayaan, kemudian yang terlibat langsung mungkin ada yang sebagai provokator atau mungkin yang sebagaiannya sekedar ikut-ikutan,” kata Yusri di Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).
Saat ini, lanjut Yusri, pihaknya sedang melakukan penyidikan terhadap puluhan prajurit tersebut.
Baca Juga: Tak Ada Ampun, TNI Siap Pecat Prajurit yang Masih Nekat Main Judi Online!
Yusri menyampaikan kekinian belum ada tersangka dalam perkara ini. Namun tidak menutup kemungkinan, jika 45 prajurit tersebut bakal naik status menjadi tersangka.
“Ini sedang proses pemeriksaan, penyidikan, jadi untuk penetapan tersangkanya masih belum tapi tingkatannya sudah tingkat penyidikan,” jelasnya.
Dalam perkara ini hampir sebagian besar para prajurit ini melakukan penganiayaan menggunakan tangan kosong. Namun, meski demikian, pihak Puspom telah menyita barang bukti.
“Untuk barang bukti tentunya sudah diamankan. Ya, kalau barang bukti kan memang kebanyakan menggunakan tangan kosong,” ucapnya.
Sebelumnya bentrok antara oknum TNI vs warga terjadi di Desa Cinta Adil Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), pada Jumat 8 November 2024 malam.
Baca Juga: BRI Tingkatkan Fasilitas Olahraga di Lanud Adi Soemarmo, Dukung Kebugaran Prajurit
Insiden ini mengakibatkan delapan orang luka-luka dan satu orang warga meninggal dunia. Korban tewas diketahui bernama Raden Aliman Barus (62). Ia mengalami luka bacokan senjata tajam di sekujur tubuhnya.
Pascabentrok, warga menggelar aksi unjuk rasa ke Batalyon Armed 2/105 KS menuntut keadilan atas kejadian tersebut.
Kodam I/Bukit Barisan (BB) seketika bereaksi atas kejadian bentrokan ini dan telah memeriksa prajuritnya. Kodam I/BB juga telah turun tangan.
"Pihak Kodam sudah melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah menyikapi kejadian ini," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha di Medan, Minggu (10/11/2024).
Dalam kasus ini kata dia, pihaknya sudah melaksanakan mediasi baik kepada masyarakat dan keluarga korban. Pihaknya juga telah memeriksa 33 prajurit TNI Batalyon Armed 2/105 KS di Pomdam I/BB.
"Yang kedua untuk oknum yang terkonfirmasi terlibat dalam kejadian ini, sebanyak 33 orang sudah melaksanakan dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut atau penyidikan di Pomdam I/BB," ucapnya.
Pangdam I/BB Brigjen M Hasan kata dia, juga telah memberikan arahan pada seluruh prajurit memastikan situasi dan kondisi sudah aman dan kondusif.