Suara.com - Gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, pada Rabu (13/3) mengumumkan bahwa para pejuangnya berhasil menyerang wilayah Staf Umum Menteri Pertahanan Israel di Tel Aviv menggunakan drone (pesawat tanpa awak).
"Untuk pertama kalinya, pejuang pertahanan Islam melakukan serangan dengan drone kamikaze ke pangkalan HaKirya di Tel Aviv, yang merupakan kantor Kementerian Perang Israel serta Staf Umum, termasuk juga markas komando angkatan udara," demikian pernyataan tersebut.
Gerakan itu juga melancarkan serangan drone terhadap pangkalan logistik Amos yang terletak di Kota Afula, Israel, sekitar 55 kilometer dari perbatasan Lebanon.
Kemudian, pada hari yang sama, Hizbullah menyatakan bahwa mereka melakukan serangan kedua terhadap Staf Umum Menteri Pertahanan Israel di Tel Aviv.
Baca Juga: Lebanon Tunggu Usulan Gencatan Senjata, Ketegangan dengan Israel Memanas
"Untuk kedua kalinya, pejuang Perlawanan Islam menyerang pangkalan HaKirya di Tel Aviv, yang menampung Kementerian Perang dan Staf Umum Israel serta markas Komando Angkatan Udara, menggunakan rudal balistik Qader-2," ungkap gerakan tersebut.
Pernyataan itu menambahkan bahwa target di Tel Aviv berjarak 12 kilometer dari perbatasan Lebanon.
Israel mengalami salah satu hari paling mematikan dalam serangan daratnya terhadap Hizbullah di Lebanon pada hari Rabu ketika enam tentaranya tewas dalam pertempuran di dekat perbatasan.
"Para tentara jatuh selama pertempuran di Lebanon selatan," kata militer dalam sebuah pernyataan. Kematian mereka berarti 47 tentara Israel telah tewas dalam pertempuran dengan Hizbullah sejak 30 September, ketika Israel mengirim pasukan darat ke Lebanon.
Pengumuman militer itu muncul setelah Menteri Pertahanan Israel yang baru, Israel Katz, mengatakan tidak akan ada pelonggaran dalam perang melawan Hizbullah.
Baca Juga: Keluarga Israel Desak Kesepakatan Pembebasan Sandera di Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di X membagikan gambar simbol Brigade "Golani", unit tempat para tentara yang tewas itu berasal, pohon zaitun hijau dengan latar belakang kuning, dengan emoji hati yang patah.
Sejak 23 September, Israel telah meningkatkan kampanye pengebomannya di Lebanon, terutama menargetkan benteng Hizbullah di Beirut selatan dan di timur dan selatan negara itu. Pada 30 September, Israel mengirim pasukan darat.