Ahmad Dofiri Akpol Tahun Berapa? Senior di Atas Ferdy Sambo yang Pernah Dipecatnya
Komisaris Jenderal (Komjen) Ahmad Dofiri resmi diangkat menjadi Wakapolri.
Suara.com - Komisaris Jenderal (Komjen) Ahmad Dofiri resmi diangkat menjadi Wakapolri. Dia menggantikan Komjen Agus Andrianto yang dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Sebelum diangkat menjadi Wakapolri, Ahmad Dofiri menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.
Dia sempat memimpin sidang Komisi Kode Etik Polri yang memberikan sanksi pemberhentian tidak hormat terhadap Ferdy Sambo.
Lantas, seperti apa rekam jejak karier Komjen Ahmad Dofiri yang ternyata lulusan senior jauh di atas Ferdy Sambo.
Profil Ahmad Dofiri
Pria kelahiran 4 Juni 1967 tersebut merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989. Ahmad Dofiri menjadi lulusan terbaik saat itu.
Sementara itu, Ferdy Sambo baru lulus Akpol tahun 1994, jauh setelah itu.
Ahmad Dofiri mengawali akriernya sebagai Kanit Reintel Polsekta Tangerang di Polda Metro Jaya pada 1990. Tahun berikutnya dia diangkat menjadi Kanit Resmob Polres Tangerang.
Dia juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Metro Kebayoran Baru pada 1997. Rekam jejaknya terbilang bagus, hingga membuatnya menduduki sejumlah jabatan penting.
Dofiri pernah menjabat sebagai Bagian SDM Polri. Kemudian sebagai Kapolda Banten pada 2016. Dia lalu dipindah tugaskan menjadi Kapolda DI Yogyakarta.
Tahun 2019 Dofiri ditarik kembali ke Mabes Polri dengan menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri. Pada 2020, Dofiri diangkat menjadi Kapolda Jawa Barat. Setahun setelah ditarik menjadi Kabaintelkam Polri.
Saat itulah dia mendapat tugas untuk memimpin sidang kode etik terhadap Ferdy Sambo. Setelah itu, Ahmad Dofiri diangkat menjadi Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.
Setelah itu, Ahmad Dofiri melanjutkan sepak terjangnya dalam mendisiplinkan oknum-oknum polisi yang bermasalah, seperti mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol. Teddy Minahasa yang terlibat dalam kasus narkoba, serta Irjen Pol. Napoleon Bonaparte yang terlibat dalam skandal pelarian buron kasus Bank Bali, Djoko Tjandra, yang bisa keluar masuk Indonesia.