Suara.com - Program baru yang diinisiasi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka “Lapor Mas Wapres” kini mengundang sejumlah pro dan kontra.
Komentator politik, Rocky Gerung justru menilai bahwa layanan baru yang diinisiasi Gibran itu hanya ajang sensasional.
“Mungkin itu ide yang dihasilkan dengan diskusi panjang ya, lalu ditemukan cara yang standart supaya terus ada didepan kamera, mesti ada sesuatu yang sensasional,” sebut Rocky, dikutip dari kanal youtubenya, Rabu (13/11/24).
Rocky menyebut bahwa Gibran hanya ingin terus diekspos, sehingga publik mengetahui cara kerjanya.
Baca Juga: Usai Politisi, Media Asing Pertanyakan Layanan 'Lapor Mas Wapres' Gibran: Bermanfaat atau Aneh?
“Jadi artinya wapres itu segera ingin supaya dia terus ada didepan publik, didepan kamera,” ujar Rocky.
“Karena dengan menunggu laporan itu udah ada berita, mengomentari laporan udah ada berita, apalagi menjadikan laporan itu untuk dibicarakan di dalam kabinet,” tambahnya.
Rocky juga menilai bahwa dengan adanya layanan “Lapor Mas Wapres” ini secara tidak langsung memperlihatkan jika Gibran ingin terlibat langsung dengan problem ditengah Masyarakat.
“Tetapi kalau kita duga dengan cara yang agak mencurigai adalah keinginan wakil presiden untuk selalu mampu terlibat di dalam problem-problem real masyarakat kita,” tandasnya.
Layanan baru “Lapor Mas Wapres” ini sudah menerima puluhan aduan langsung dari Masyarakat. Sementara dari jalur WhatsApp sudah lebih dari seribu aduan.
Untuk diketahui, layanan “Lapor Mas Wapres” ini dibagi dua, melalui tatap muka secara langsung datang ke Gedung Sekretariat Wakil Presiden Jakarta dan melalui aplikasi WhatsApp.
Kontributor : Kanita