Meksi sudah ada banyak tokoh-tokoh perempuan yang muncul, NTB masih disebut krisis kepemimpinan perempuan. Hal ini dilihat dari kuota sebesar 30 persen itu belum bisa dipenuhi di level legislatif.
"Harusnya 50 : 50 idealnya. Kenapa harus begitu penduduk karena 49 persen perempuan dan 51 persen laki-laki. Artinya hampir seimbang," katanya.
Berbeda halnya untuk tingkat partisipasi kuliah atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Ketertarikan perempuan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi lebih banyak jika dibandingkan. laki-laki di Indonesia.
"Ini kalau laki-laki tetap mempertahankan maskulinitinya tidak melakukan fastabikul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan maka akan terancam status Quo-nya," tegasnya Prof. Atun.
Ke depan diharapkan perempuan bisa terlibat aktif dan diberikan akses yang sama dengan yang lain baik. Pemimpin yang terpilih nanti bisa menjadikan daerah ini lebih baik dari ke depannya.
"Amanah undang-undang dan amanah posisi jabatannya. Memberikan kesempatan dan hak untuk yang sudah ada dalam undang-undang siapa pun rakyat mereka. IPM itu kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Ketiganya ini mereka berikan kepada siapapun berdasarkan data," ungkapnya.
Kontributor Buniamin