Hizbullah Serang Tel Aviv dengan Drone, Israel Bungkam

Bella Suara.Com
Kamis, 14 November 2024 | 05:05 WIB
Hizbullah Serang Tel Aviv dengan Drone, Israel Bungkam
Ilustrasi hizbullah (X/@p_alqsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hizbullah kembali memanaskan konflik di Timur Tengah dengan serangan udara terbaru yang mengejutkan. Kelompok militan asal Lebanon itu mengklaim meluncurkan serangan drone ke pusat militer dan kementerian pertahanan Israel yang terletak di jantung Tel Aviv, pada Rabu (13/11/2024).

Dalam pernyataan resminya, Hizbullah menyebut bahwa serangan itu melibatkan “skuadron drone peledak” yang diarahkan ke markas pertahanan utama Israel di pusat komersial kota.

Meski mengklaim serangan ini, pihak militer Israel memilih bungkam. Kantor juru bicara militer Israel, saat dihubungi oleh AFP, menolak memberikan komentar apa pun mengenai klaim tersebut.

Namun, dalam perkembangan terbaru pada hari yang sama, militer Israel mengeluarkan dua pernyataan yang mengonfirmasi adanya serangan dari arah Lebanon.

Baca Juga: Israel Minta Klarifikasi atas Keterlibatan Hakim ICC dalam Kasus Dugaan Kejahatan Perang Netanyahu

Mereka menyebut telah berhasil mencegat dua drone dan 40 proyektil yang diluncurkan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pernyataan tersebut juga tidak merinci lokasi pasti yang menjadi target serangan.

Sejak akhir September, ketegangan antara Hizbullah dan Israel kian meningkat. Perang ini pecah setelah militer Israel mengintensifkan serangan udara ke wilayah Lebanon dan mengirim pasukan darat melintasi perbatasan.

Sebagai tanggapan, Hizbullah mulai meluncurkan serangan intensitas rendah ke arah Israel pada tahun 2023, sebagai bentuk solidaritas terhadap sekutu mereka, Hamas, yang sebelumnya menyerang Israel pada 7 Oktober.

Konflik yang berlarut-larut ini membawa dampak besar, khususnya bagi Lebanon. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan lebih dari 3.300 orang tewas sejak kekerasan dimulai tahun lalu, dengan sebagian besar korban jatuh sejak eskalasi besar pada akhir September.

Situasi ini terus menambah ketidakstabilan di kawasan, memperparah krisis kemanusiaan yang telah berlangsung lama. Perkembangan terbaru di lapangan menegaskan bahwa konflik ini masih jauh dari kata selesai, dengan kedua belah pihak terus memperlihatkan kekuatan militernya.

Baca Juga: Lebanon Tunggu Usulan Gencatan Senjata, Ketegangan dengan Israel Memanas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI