Keluarga Israel Desak Kesepakatan Pembebasan Sandera di Gaza

Bella Suara.Com
Rabu, 13 November 2024 | 21:13 WIB
Keluarga Israel Desak Kesepakatan Pembebasan Sandera di Gaza
Ilustrasi - Hamas bebaskan sandera Israel (Twitter/tanyakanrl)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kelompok kampanye Israel yang memperjuangkan pembebasan sandera di Gaza menyampaikan keprihatinan mendalam pada Rabu (13/11/2024), menyatakan bahwa waktu terus berkurang untuk keselamatan orang-orang tercinta mereka.

Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, yang mewakili keluarga korban, mengingatkan bahwa waktu sudah habis, menegaskan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan mereka adalah melalui kesepakatan pembebasan.

Pernyataan itu muncul setelah sebuah video dirilis oleh kelompok militan Palestina, Jihad Islam Palestina, yang menunjukkan seorang sandera.

Dalam rekaman tersebut, seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Sasha Trupanov berbicara tentang operasi militer Israel di Lebanon.

Baca Juga: Gaza di Ambang Kelaparan, AS Desak Israel Segera Akhiri Perang

Ia mendesak masyarakat Israel untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah agar segera mengambil tindakan untuk membebaskan para sandera.

Video tersebut menyoroti situasi tegang yang terus berkembang sejak serangan 7 Oktober di Israel. Dalam rekaman yang dipublikasikan, Trupanov tampak lelah, namun tetap berusaha menyampaikan pesan yang menggetarkan hati.

Para keluarga korban, yang selama ini dilanda ketidakpastian dan kekhawatiran, terus menyerukan tindakan nyata dari pihak berwenang.

“Kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” ujar seorang anggota Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang.

Harapan kini bertumpu pada upaya diplomasi dan tekanan publik yang meningkat demi mengakhiri penderitaan para korban dan membawa mereka kembali dengan selamat.

Baca Juga: Tegang! Rusia Peringatkan Israel Hentikan Serangan Udara Dekat Pangkalan Militernya di Suriah

Sementara itu, situasi terus memanas, menuntut perhatian internasional untuk segera meredakan krisis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI