Suara.com - Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar memanas sejak debat yang digelar pada 4 November 2024. KPU setempat terpaksa harus menghentikan jalannya debat karena banjir protes.
Pasangan calon (paslon) Rijanto-Beky Herdihansah (Rijanto-Beky) protes keras, karena menilai lawannya Rini Syarifah-Abdul Ghoni (Rini-Ghoni) menyontek di debat. Belakangan KPU Kabupaten Blitar angkat bicara mengenai hal tersebut.
Menurut KPU Kabupaten Blitar, memang difasilitasi kertas print out untuk visi dan misi.
Namun, setelah itu situasinya memanas. Kedua paslon saling lapor ke Bawaslu. Pasangan Rini-Ghoni melaporkan Rijanto-Bekty atas dugaan praktik politik uang.
Tidak lama setelah itu, giliran pasangan Rijanto-Bekty yang melaporkan Rini-Ghoni ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran tata tertib debat.
Panasnya situasi Pilbup Blitar ini membuat publik penasaran terhadap dua sosok calon bupati. Lantas seperti apa latar belakang kedua calon, termasuk pendidikannya, berikut ini ulasannya.
Rijanto
Pria kelahiran 28 Januari 1953 itu merupakan Mantan Bupati Blitar periode 2016-2020. Sebelumnya, dia merupakan pegawa negeri sipil (PNS) di kabupaten setempat. Sejumlah jabatan pernah diembannya, seperti kepala dinas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Blitar, Kepala Dinas P & K Blitar, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Kepala Kantor Satpol PP.
Pendidikan Rijanto dari mulai anak-anak hingga remaja di Blitar. Dia pernah menempuh pendidikan di SDN Bendogerit III.
Baca Juga: Silsilah Keluarga Yuli Hastuti, Cabup Termiskin di Indonesia yang Membangun Dinasti
Lulus dari sana, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Blitar dan SMA Negeri 1 Blitar. Dia lalu melanjutkan pendidikan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri.