Suara.com - Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, telah mengumumkan bahwa serangan balasannya terhadap posisi rezim Israel mengakibatkan 100 tentara tewas dan 1.000 lainnya mengalami luka, setelah serangan darat yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan terpisah yang diterbitkan oleh media Hizbullah pada hari Selasa, kelompok perlawanan tersebut menyatakan bahwa anggotanya telah melaksanakan berbagai operasi di berbagai wilayah pendudukan Palestina.
Kelompok itu melaporkan telah melancarkan serangan roket dan rudal besar-besaran yang menargetkan daerah-daerah yang diduduki Israel, termasuk desa Al-Malkiyya di wilayah Jabal Amil.
Ruang operasi Hizbullah juga menyatakan bahwa para pejuangnya berhasil menyelesaikan 70 misi sebagai bagian dari "Rangkaian Operasi Khaibar" mereka.
Baca Juga: Bantuan untuk Gaza Terendah Sepanjang Tahun, PBB: Sangat Tidak Memadai!
Selain itu, kelompok perlawanan tersebut mengungkapkan bahwa pesawat nirawaknya telah menyerang pangkalan militer Israel di sebuah desa di Subdistrik Tiberias, yang menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan pada pasukan rezim tersebut.
Hizbullah juga menargetkan pemukiman Ma'alot-Tarshiha, serta kota Safed dan Haifa di wilayah Palestina yang diduduki, melalui serangan roket dan rudal.