Intensitas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Tinggi, BMKG: Hujan Tak Beri Dampak

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 13 November 2024 | 15:23 WIB
Intensitas Debu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Tinggi, BMKG: Hujan Tak Beri Dampak
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. (Foto: PVMBG)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan hanya hembusan angin yang dapat mengurangi ketebalan partikel debu vulkanik yang tersebar di udara akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi BMKG Nusa Tenggara Barat, Bastian Andriano, menjelaskan bahwa meskipun hujan deras turun setiap hari, hal itu tidak mampu mengurangi ketebalan partikel debu vulkanik yang menyebar ke atmosfer.

"Tinggi awan hujan berkisar antara 450 meter hingga 2.000 meter, sehingga sebaran debu vulkanik yang berada di atasnya hanya bisa dipengaruhi oleh angin (arah dan kecepatan) agar langit bisa kembali bersih," ujarnya di Mataram pada Rabu (13/11/2024).

Bastian menambahkan bahwa letusan yang mengeluarkan abu vulkanik setinggi 9.000 meter pada Selasa (12/11) telah menyebarkan partikel debu hingga ke Pulau Lombok, dengan sebaran debu vulkanik pada ketinggian 30.000 kaki atau sekitar 9.114 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Peringatan BMKG, Indonesia Diancam Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

Ia juga menyebutkan bahwa selain pengaruh angin, intensitas debu vulkanik yang mencemari atmosfer dapat berkurang jika Gunung Lewotobi Laki-laki berhenti meletus.

BMKG Nusa Tenggara Barat terus melakukan pemantauan secara berkala di beberapa lokasi untuk memeriksa apakah debu vulkanik sudah turun ke permukaan bumi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa debu vulkanik belum mencapai permukaan.

"Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, selalu mengikuti informasi terbaru dari sumber terpercaya, serta meninjau ulang rencana perjalanan terutama jika ingin menuju wilayah terdampak," pungkas Bastian, seperti yang dikutip dari Antara.

Pada 3 November 2024, pukul 23.57 WITA, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi besar yang menyebabkan status kebencanaan meningkat menjadi level IV atau awas. Hingga saat ini, aktivitas erupsi masih berlangsung dan status tetap awas.

Baca Juga: Waspada! Indonesia Diprediksi Makin Panas 2025, Kenaikan Suhu Lebih Tinggi Dibanding 30 Tahun Terakhir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI