Tragedi Lebanon: Serangan Israel Tewaskan 33 Warga Sipil, Termasuk Wanita dan Anak-Anak

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 13 November 2024 | 10:14 WIB
Tragedi Lebanon: Serangan Israel Tewaskan 33 Warga Sipil, Termasuk Wanita dan Anak-Anak
Kondisi di Lebanon usai serangan Israel (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebanon mengatakan serangan Israel menewaskan 33 orang di seluruh negeri pada hari Selasa, di antaranya banyak yang mengungsi akibat konflik yang meningkat antara Israel dan Hizbullah.

Serangan tersebut tidak hanya menargetkan basis Hezbullah yang diketahui seperti pinggiran selatan Beirut, tetapi juga wilayah tempat kelompok yang didukung Iran tersebut secara tradisional tidak memiliki kehadiran.

Kementerian kesehatan mengatakan serangan terhadap sebuah kota di wilayah Chouf di selatan Beirut menewaskan sedikitnya 15 orang, merevisi jumlah korban sebelumnya yang meningkat dari 12 orang.

"Serangan Israel terhadap Joun di distrik Chouf mengakibatkan... tewasnya 15 martir, termasuk delapan wanita dan empat anak-anak," katanya.

Baca Juga: Kerusuhan Usai Pertandingan Sepak Bola di Amsterdam, 68 Orang Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Suporter Israel

Dua belas orang lainnya terluka dalam serangan itu, kementerian menambahkan.

Kantor Berita Nasional (NNA) resmi mengatakan gedung itu telah menampung orang-orang terlantar yang melarikan diri dari pemboman oleh Israel dalam perangnya melawan Hizbullah.

Kementerian kesehatan mengatakan serangan beberapa kilometer lebih jauh ke utara di wilayah pegunungan Aley di timur ibu kota menewaskan delapan orang.

Sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu menghantam sebuah rumah tempat orang-orang yang mengungsi akibat perang berlindung.

Kementerian itu juga melaporkan satu orang tewas dalam serangan Israel di wilayah Tyre di Lebanon selatan.

Baca Juga: Eksodus Warga Israel: 42% Meninggalkan Negara di Tengah Perang Gaza dan Ketidakstabilan Politik

Di tempat lain di selatan negara itu, kementerian melaporkan serangan terhadap kota Tefahta dan Roumin menewaskan tujuh orang.

Serangan di wilayah Hermel di Lembah Bekaa di timur negara yang berbatasan dengan Suriah menewaskan dua orang lainnya.

Nabatiyeh, kota terbesar di selatan, kembali diserang. Bulan lalu, serangan Israel menghancurkan pasar bersejarahnya dan menewaskan wali kotanya.

Sementara itu, Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan rudal ke pangkalan udara dekat Tel Aviv, menyusul gelombang serangan udara Israel di benteng kelompok itu di Beirut selatan.

Israel melaporkan dua orang tewas di kota utara Nahariya akibat tembakan roket dari Lebanon.

Sejak 23 September, Israel telah meningkatkan kampanye pengebomannya di Lebanon, terutama yang menargetkan benteng pertahanan Hizbullah di Beirut selatan dan di bagian timur dan selatan negara itu. Pada 30 September, Israel mengirim pasukan darat.

Serangan Israel di luar benteng pertahanan Hizbullah sering menargetkan bangunan tempat warga sipil yang mengungsi mencari perlindungan, dengan pejabat keamanan Lebanon memberi tahu AFP bahwa targetnya adalah anggota Hizbullah.

Pada Selasa pagi, Israel melancarkan lebih dari selusin serangan udara di Beirut selatan, kata media pemerintah, tak lama setelah militernya memperingatkan penduduk di empat distrik untuk mengungsi.

Militer Israel mengatakan telah menyerang "target teroris Hizbullah" di Beirut selatan termasuk "pusat komando, lokasi produksi senjata, dan infrastruktur teroris Hizbullah lainnya".

Saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendengar suara tembakan di daerah itu sebelum serangan -- tembakan peringatan oleh penduduk agar orang-orang pergi setelah seruan evakuasi.

Perang Lebanon terjadi setelah hampir setahun terjadi baku tembak lintas batas, yang dilancarkan oleh Hizbullah untuk mendukung Hamas menyusul serangan sekutu Palestina-nya pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang Gaza.

Dengan sedikit tanda berakhirnya konflik, kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix bertemu dengan Perdana Menteri Najib Mikati di Beirut pada hari Selasa sebagai bagian dari kunjungan yang bertujuan untuk meningkatkan seruan gencatan senjata.

Lebih dari 3.300 orang telah tewas di Lebanon sejak bentrokan dimulai tahun lalu, menurut kementerian kesehatan, sebagian besar dari mereka tewas sejak akhir September.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI