"Jangan Remehkan People Power" Wakil Rektor UGM Sarankan DPR Minta Bantuan Netizen buat jadi Oposisi Prabowo

Rabu, 13 November 2024 | 09:45 WIB
"Jangan Remehkan People Power" Wakil Rektor UGM Sarankan DPR Minta Bantuan Netizen buat jadi Oposisi Prabowo
"Jangan Remehkan People Power" Wakil Rektor UGM Sarankan DPR Minta Bantuan Netizen buat jadi Oposisi Prabowo. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito menyebut bahwa fraksi di  DPR yang masih bersedia menjadi oposisi bisa 'minta bantuan' warganet untuk perkuat sistem pengawasan terhadap pemerintahan. 

"Ini kami bisa lihat misalnya di era keterbukaan sekarang kekuatan media sosial itu menjadi stimulan dan itu melampaui sejumlah kursi di parlemen. Percayalah, dengan cara seperti itu demokrasi akan sehat. Karena kalau tidak ya enggak bisa," kata Arie kepada Suara.com, ditemui usai acara seminar Kagama 'Prospek Demokrasi Indonesia' di Jakarta, Selasa (12/11/2024). 

Dikatakan olehnya bahwa oposisi berperan sebagai penyeimbang demokrasi dan mencegah adanya kekuasaan dominan. Menurut Arie, kemampuan untuk merumuskan peran baru sebagai oposisi akan membantu kepercayaan publik bahwa demokrasi Indonesia masih bisa dibenahi. 

Pakar Sosiologi Politik UGM itu juga menyatakan agar siapa pun untuk tidak meremehkan kekuatan dukungan masyarakat sipil.

Baca Juga: Kunker ke AS, Presiden Prabowo Didatangi Direktur CIA, Ada Apa?

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito. [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito. [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

Hal tersebut telah telah terlihat dari beberapa kali desakan masyarakat sipil yang akhirnya memengaruhi kebijakan pemerintah.

"Sebetulnya bisa (DPR didukung warganet di medsos). Ya kita ujilah gitu. Dan menurut saya jangan remehkan masyarakat sipil. Kalau dia punya aspirasi yang hampir sama pasti ada daya dukung yang dimungkinkan mereka terlibat gitu," tuturnya.

Menurut Arie, cara pandang bernegara terhadap oposisi memabg tidak bisa lagi dilihat secara konservatif hanya dari jumlah di parlemen. Tetapi kini diperlukan juga peran aktif dari masyarakat sipil sebagai pengawas pemerintahan.

"Sebetulnya paradigma oposisi itu harus berubah. Tidak sekadar diletakkan dalam angka numerik dalam arti formal. Tetapi resonansi itu, kemampuan dia membangun komunikasi pada publik itu menjadi kunci," pungkasnya.

Baca Juga: Bocah Ingusan, Roy Suryo Malas Ladeni Tudingan TikToker Intan Srinita: BuzzerRp Suruhan Pihak Pengecut!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI