Serangan Udara Israel Tewaskan 5 Orang di Lebanon Timur

Bella Suara.Com
Rabu, 13 November 2024 | 05:05 WIB
Serangan Udara Israel Tewaskan 5 Orang di Lebanon Timur
Warga memeriksa kehancuran pasca serangan Israel di Mreijeh, pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan udara Israel pada Selasa pagi, 12 November 2024, menyebabkan lima orang tewas di wilayah pegunungan Baalshmay, sebelah timur Beirut.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi korban jiwa dalam laporan awal mereka, menyebut bahwa serangan itu menargetkan sebuah rumah yang menjadi tempat berlindung bagi orang-orang terlantar, termasuk perempuan dan anak-anak.

Seorang pejabat keamanan, yang enggan disebutkan namanya karena alasan sensitivitas, mengungkapkan bahwa serangan Israel menghantam rumah yang dihuni oleh pengungsi.

Situasi ini menambah deretan insiden tragis yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Amsterdam Memanas, Puluhan Orang Bakar Trem di Tengah Protes dan Kekerasan Anti-Israel

Pada hari yang sama, media pemerintah Lebanon melaporkan bahwa Israel melancarkan lebih dari 10 serangan udara di selatan Beirut, hanya beberapa saat setelah angkatan bersenjata Israel mengeluarkan peringatan evakuasi kepada penduduk di sejumlah lingkungan yang dikenal sebagai basis utama kelompok Hizbullah.

Sejak 23 September, intensitas serangan udara Israel di Lebanon meningkat drastis, dengan sasaran utama wilayah timur dan selatan, serta selatan Beirut.

Perkembangan ini diikuti dengan pengerahan pasukan darat Israel ke Lebanon sepekan kemudian, memicu eskalasi yang signifikan di tengah ketegangan yang terus meningkat.

Krisis ini merupakan kelanjutan dari serangkaian baku tembak lintas perbatasan yang sudah berlangsung hampir setahun, dipicu oleh dukungan Hizbullah terhadap sekutunya, Hamas.

Hizbullah mulai melancarkan serangan sebagai bentuk solidaritas pasca serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Gaza.

Baca Juga: Kerusuhan Usai Pertandingan Sepak Bola di Amsterdam, 68 Orang Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Suporter Israel

Sejak pertempuran intensif meletus tahun lalu, korban jiwa di Lebanon terus bertambah. Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 3.240 orang telah tewas, dengan sebagian besar korban terjadi sejak akhir September. Tragedi ini menyoroti penderitaan warga sipil yang terus berada dalam bahaya di tengah konflik yang semakin meluas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI