Tangis Haru Tahanan di Rutan Serang Bermain dengan Anak dan Istri

Hairul Alwan Suara.Com
Selasa, 12 November 2024 | 20:02 WIB
Tangis Haru Tahanan di Rutan Serang Bermain dengan Anak dan Istri
Rizwan (58) tahanan di Rutan Serang atau Rutan Kelas IIB Serang memeluk istri dan anaknya. [Yandi Sofyan/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu warga binaan pemasyarakat (WBP) alias tahanan di Rutan Kelas IIB Serang atau Rutan Serang, Rizwan (58) tak kuasa menahan tangis saat bertemu istri dan anaknya yang masih berusia 5 tahun saat momen peringatan Hari Ayah Nasional.

Diketahui, Rutan Kelas IIB Serang memberikan kesempatan bagi 30 WBP bermain seharian bersama istri dan anak-anaknya di peringatan Hari Ayah Nasional yang jatuh di setiap tanggal 12 November.

Tahanan Rutan Serang itu mengaku terharu bisa melihat anak bungsunya setelah hampir 2 bulan tak bertemu pasca ditahan karena kasus penggelapan yang menjeratnya.

Tak hanya itu, Rizwan juga berkesempatan menghabiskan waktu seharian dengan buah hatinya tersebut di Hari Ayah Nasional.

"Sudah lebih dari satu bulan ga ketemu keluarga. Dan tadi pas lihat mereka duh nangis saya, rasanya campur aduk, senang, haru juga," kata Rizwan saat ditemui di Rutan Kelas IIB Serang pada Selasa (12/11/2024).

Ia mengaku beruntung menjadi salah satu dari ratusan WBP di Rutan Kelas IIB Serang yang dipilih untuk merayakan momen Hari Ayah Nasional. Pasalnya, Rizwan bukan hanya bisa bertemu istri dan anak, ia juga berkesempatan mengikuti games yang dibuat pihak Rutan Kelas IIB Serang bersama anak bungsunya.

"Alhamdulillah senang dikasih kesempatan ini, kan ga semua warga binaan bisa berkumpul seperti ini. Dan ini bisa main bareng anak seharian, dibikinin permainan antara ayah sama anak, sama pihak rutan, bisa ketemu lama, kalau besuk kan cuma 15 menit doang," ujar Rizwan.

Kendati demikian, Rizwan pun tak mampu memungkiri rasa sedih tak bisa berkumpul bersama keluarga tercinta di rumah karena harus menjalani hukuman di dalam penjara. Terlebih menurutnya, anak bungsunya memiliki kebiasaan memegang kupingnya terlebih dahulu menjelang tidur.

"Sedih pasti, ga bisa nemenin anak sekolah. Apalagi si bungsu ini kalau tidur harus pegang kuping saya dulu. Anak ada 3, paling besar itu SMA kelas 3, kedua juga SMA kelas 2," ucap Rizwan lirih.

Baca Juga: Sungai Ciujung Tercemar, Yandri Susanto Sebut Ratusan Ribu Jiwa di 4 Kecamatan Terdampak

"Tadi saya ngomong ke istri, minta tolong jaga anak-anak. Inshaallah saya ikhlas, saya pasrah menjalani semua ini," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI