CEO Telegram Pavel Durov Jadi Donor Sperma untuk 100+ Anak, Kini Buka Program Fertilisasi Gratis

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 12 November 2024 | 17:01 WIB
CEO Telegram Pavel Durov Jadi Donor Sperma untuk 100+ Anak, Kini Buka Program Fertilisasi Gratis
Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov. [Akun Instagram Durov/screenshot]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pavel Durov, CEO Telegram, telah meluncurkan inisiatif unik yang melampaui dunia teknologi dan pengiriman pesan. Durov menawarkan perawatan Fertilisasi In Vitro (IVF) gratis bagi wanita yang bersedia menggunakan spermanya. Penawarannya merupakan upaya untuk membantu wanita dan pasangan yang berjuang melawan infertilitas.

Selain menawarkan sperma, Durov juga membiayai semua prosedur IVF peserta melalui kemitraannya dengan klinik fertilitas Altravita.

“Kami senang menawarkan Anda kesempatan unik! Hanya di klinik kami Anda dapat menjalani IVF gratis, menggunakan sperma Pavel Durov—salah satu pengusaha paling terkenal dan sukses di zaman kita,” demikian bunyi pesan di situs web Altravita.

Klinik tersebut telah berjanji untuk menawarkan perawatan terbaik, bekerja sama dengan beberapa spesialis terkemuka dalam kesehatan reproduksi dan menggunakan teknologi canggih untuk memastikan hasil terbaik.

Proses bagi wanita yang ingin berpartisipasi sederhana tetapi selektif. Individu yang berminat dapat menghubungi Altravita untuk menjadwalkan konsultasi awal. Selama pertemuan ini, seorang dokter akan menjelaskan proses IVF, melakukan tes yang diperlukan, dan menentukan kelayakan.

Untuk ikut serta, wanita harus berusia di bawah 37 tahun dan dalam kondisi kesehatan yang baik. Setelah disetujui, mereka akan memulai perjalanan IVF dengan dukungan penuh dari tim klinik yang berpengalaman.

Dalam sebuah posting di Telegram awal tahun ini, CEO tersebut mengungkapkan bahwa ia telah menjadi ayah dari "lebih dari 100 anak kandung" selama 15 tahun.

"Saya baru saja diberi tahu bahwa saya memiliki lebih dari 100 anak kandung. Bagaimana ini mungkin bagi seorang pria yang belum pernah menikah dan lebih suka hidup sendiri?" tulisnya. Ia menceritakan kisah tentang bagaimana seorang teman pertama kali mendatanginya untuk meminta sumbangan sperma 15 tahun yang lalu.

"Ia mengatakan bahwa ia dan istrinya tidak dapat memiliki anak karena masalah kesuburan dan meminta saya untuk menyumbangkan sperma di sebuah klinik agar mereka dapat memiliki bayi," kata Pavel, seraya menambahkan bahwa meskipun awalnya ia menertawakannya, ia kemudian menyadari bahwa temannya itu serius.

Baca Juga: Jadi Buruan Internasional! Prancis Incar Nikolai Durov, Kakak Pendiri Telegram

Akhirnya, ia setuju, dan memulai serangkaian sumbangan yang kemudian berdampak pada banyak keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI