Suara.com - Pertahanan Sipil Lebanon mengatakan pihaknya menemukan 43 mayat dan beberapa orang terluka dari bawah reruntuhan menyusul serangan Israel di Lebanon selatan dan timur pada hari Minggu.
Di distrik Byblos di provinsi Gunung Lebanon, tim Pertahanan Sipil mengevakuasi 24 jenazah dan menarik delapan orang yang terluka dari reruntuhan, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan.
Di desa Deir Qanoun Ras Al-Ain di provinsi tersebut, tim Pertahanan Sipil menemukan lima jenazah korban dan menyelamatkan dua orang yang terluka.
Di wilayah yang sama, jasad tiga orang ditemukan di desa Aadloun dan jasad dua orang lainnya ditemukan di bawah reruntuhan di kota Haniyeh, menurut badan tersebut.
Baca Juga: Prancis Mempertimbangkan Sanksi Baru untuk Pemukim Israel yang Melakukan Tindak Kekerasan
Di provinsi Beqaa di Lebanon timur, tim Pertahanan Sipil menemukan sembilan jenazah korban dan mengevakuasi lima orang yang terluka dari kota Bednayel, Rasm al-Hadath dan Saraain El Faouqa.
Kampanye udara besar-besaran Israel di Lebanon telah berlangsung sejak akhir September terhadap apa yang diklaimnya sebagai target kelompok Hizbullah, sebuah peningkatan dalam perang lintas perbatasan selama setahun sejak dimulainya perang Israel di Gaza.
Lebih dari 3.100 orang tewas dan lebih dari 13.900 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel melancarkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober tahun ini.
Baca Juga: Seorang Ibu di Palestina Menggambarkan Kehidupan Penuh Derita dan Putus Asa: Kasihanilah Kami