Suara.com - Rezim Zionis telah mengambil keputusan untuk melarang Palang Merah masuk ke Jalur Gaza setelah melakukan tindakan serupa terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di wilayah yang diduduki.
Menurut laporan IRNA pada Selasa pagi yang mengutip Saluran 13 Israel, kabinet keamanan dan politik rezim itu telah memutuskan untuk tidak mengizinkan akses Palang Merah ke Jalur Gaza dalam pertemuan terakhir mereka.
Keputusan ini diambil setelah peringatan dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait semakin memburuknya kondisi kesehatan dan kemanusiaan di utara Jalur Gaza, yang disebut sebagai bencana.
Kedua lembaga tersebut telah berulang kali mengingatkan tentang situasi di Gaza utara, yang telah berada di bawah kontrol Israel selama lebih dari sebulan, mengakibatkan penghentian sementara layanan penyelamatan dan darurat serta terhambatnya pengiriman makanan, air, dan obat-obatan.
Baca Juga: Seorang Ibu di Palestina Menggambarkan Kehidupan Penuh Derita dan Putus Asa: Kasihanilah Kami
Stephanie Eller, wakil kepala misi ICRC di Gaza, menyatakan bahwa situasi di kawasan tersebut sangat memprihatinkan dan menekankan perlunya jalur aman bagi mereka yang ingin meninggalkan area tersebut.
Perintah evakuasi yang terus-menerus dari Israel serta pembatasan yang ketat terhadap impor bantuan dasar membuat kondisi kehidupan warga sipil di utara Gaza semakin parah, katanya.
Direktur Jenderal WHO juga baru-baru ini menyebut situasi di utara Jalur Gaza sebagai “bencana.”