Suara.com - Maskapai penerbangan dari Italia dan Prancis telah menghentikan layanan penerbangan ke wilayah yang sedang diduduki oleh Israel akibat masalah keamanan, menurut laporan media Israel.
Saluran 12 Israel melaporkan pada hari Minggu bahwa ITA Airways telah menghentikan penerbangannya ke dan dari Tel Aviv hingga tahun 2025. Sementara itu, maskapai asal Prancis juga mengumumkan penangguhan penerbangan hingga November.
Sebelumnya, Saluran Israel telah melaporkan bahwa penangguhan penerbangan ini diperpanjang hingga akhir November menyusul meningkatnya ketegangan regional.
Pada 28 Oktober, Lufthansa dari Jerman juga memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Israel hingga 25 November, dengan alasan terkait keselamatan.
Baca Juga: Viral! Tentara Israel Bakar Bendera Lebanon, Picu Kontroversi di Media Sosial
Media bisnis Israel, Calcalist, menunjukkan bahwa penghentian penerbangan ini berdampak signifikan pada sektor teknologi Israel, yang sangat bergantung pada akses internasional.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi tinggi kesulitan memenuhi permintaan investor, sementara EL AL, maskapai penerbangan Israel, adalah satu-satunya yang masih beroperasi dengan tarif yang tinggi.
Dua tokoh senior dalam sektor investasi Israel mengungkapkan kekhawatiran mengenai hambatan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan teknologi tinggi akibat gangguan penerbangan.
Calcalist menekankan bahwa jika situasi ini tidak teratasi, industri teknologi Israel bisa mengalami kemunduran yang serius.
Baca Juga: Qatar Mundur Sebagai Mediator Gencatan Senjata Gaza?