Suara.com - Militer Israel pada hari Sabtu menuduh sekelompok tentara membakar bendera Lebanon di Lebanon selatan tempat mereka memerangi kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Militer angkat bicara setelah sebuah video beredar di media sosial yang memperlihatkan sekitar setengah lusin orang berpakaian seragam Israel melompat dan menyanyikan lagu religi saat salah satu dari mereka membakar bendera dengan korek api.
"Kami memandang tindakan beberapa tentara yang membakar bendera Lebanon di Lebanon selatan sebagai pelanggaran perintah, tidak sesuai dengan nilai-nilai pasukan pertahanan, dan tidak sejalan dengan tujuan kegiatan militer kami di Lebanon," kata juru bicara militer Avichay Adraee.
"Perang kami adalah melawan teroris Hizbullah, yang tidak pernah benar-benar Lebanon dalam hal keyakinan, ideologi, atau identitas," tambahnya dalam sebuah posting berbahasa Arab di platform media sosial X.
Baca Juga: Krisis Pangan di Gaza Memburuk: 345.000 Warga Hadapi Bencana Kelaparan
Postingan tersebut tidak menyebutkan kemungkinan sanksi terhadap para tentara tersebut.
Postingan tersebut memang menyertakan sebuah video yang diduga memperlihatkan seorang militan Hizbullah merobek bendera Lebanon dari tiangnya dan menggantinya dengan spanduk kelompok tersebut.
Israel telah berperang dengan Hizbullah sejak akhir September, ketika fokusnya diperluas dari memerangi Hamas di Jalur Gaza menjadi mengamankan perbatasan utaranya, bahkan saat perang Gaza terus berlanjut.
Hizbullah memulai serangan berintensitas rendah terhadap Israel untuk mendukung Hamas setelah serangan sekutunya pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang Gaza.
Baca Juga: Industri Pariwisata Yordania Terpuruk Akibat Konflik Israel-Hamas