Suara.com - Di sebuah rumah kontrakannya yang sudah ditempati selama enam tahun, Siti Saubatih (75) menjalani hari-harinya dengan sederhana seorang diri.
Dari tiga anaknya, kini tersisa satu yang masih hidup dan telah berumah tangga. Namun, rumah Siti dan anaknya saling berdekatan hanya terpisah oleh satu gang.
Siti Saubatih adalah putri ke-13 dari 14 bersaudara, anak dari pahlawan nasional bidang hukum RI yakni Prof. Mr. Dr. R. Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja atau yang kerap disapa Kusumah Atmadja.
“Tinggal sendiri, anak saya di Blok 5, beda satu gang. Jadi dia suka nengok-nengok aja,”
kata Siti saat ditemui di kediamannya, di Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Sabtu (9/10/2024).
![Putri Pahlawan Nasional Kusumah Atmaja Siti Saubati (75) yang tinggal di Blok JA, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. [Suara.com/Mae Harsa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/09/78769-putri-pahlawan-nasional-kusumah-atmaja.jpg)
Di usia senjanya, Siti mengungkap kesehariannya penuh dengan keterbatasan fisik akibat kondisi kesehatannya yang terus menurun.
Sekedar berjalan saja Siti harus dibantu oleh orang lain atau jika sedang sendiri terpaksa ia harus merambat benda-benda di sekitarnya. Belum lagi pendengarannya juga mulai menurun.
Kondisi seperti itu semakin menyiksanya ketika ia harus melakukan kontrol rutin ke rumah sakit.
"Ya kondisi saya memang sakit-sakitan. Tiap bulan (kontrol ke rumah sakit). Kalau di rumah sakit suka lihat ada yang pakai tongkat bantu jalan kan, pengen gitu punya,” ujarnya.
Setiap kali berjalan di lorong rumah sakit, Siti kerap melihat pasien lain berjalan dengan tingkat jalan. Dalam hati Siti pun selalu bergumam ingin sekali memiliki tongkat jalan tersebut.
Baca Juga: Apresiasi Pahlawan Bangsa, BRI Salurkan Beasiswa Pendidikan untuk Keluarga TNI-Polri
“Kalau ke dokter suka lihat ini (tongkat jalan) sambil bertanya dalam hati kapan ya bisa punya tongkat seperti itu,