Suara.com - Serangan udara Israel di Jalur Gaza kembali memakan korban jiwa yang mengerikan. Menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza, setidaknya 14 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan yang berlangsung semalam, Sabtu (9/11/2024) waktu setempat. Sementara itu, militer Israel menyatakan telah mengeliminasi puluhan militan di wilayah utara.
Tragedi memilukan terjadi di Khan Yunis, ketika serangan udara menghantam tenda-tenda yang menjadi tempat berlindung warga Palestina yang terlantar. Juru bicara pertahanan sipil, Mahmud Bassal, melaporkan bahwa serangan itu menewaskan sembilan orang, termasuk beberapa anak.
"Kami juga mencatat 11 orang lainnya terluka, mereka segera dilarikan ke Rumah Sakit Nasser," tambahnya.
Dalam insiden lain, sebuah serangan udara di Distrik Al-Tuffah, Gaza City, menghantam Sekolah Fahad Al-Sabah yang telah dijadikan tempat penampungan ribuan pengungsi.
Baca Juga: Terus Lancarkan Serangan, Amerika Serikat Minta Israel Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Bassal menyatakan bahwa lima orang, termasuk anak-anak, tewas, sementara 22 lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Arab al-Ahli.
"Serangan ini sangat memilukan, terutama karena banyak dari para korban adalah anak-anak yang tidak bersalah," ujar Bassal.
Sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan semakin sering menjadi target, di tengah tudingan militer Israel bahwa militan Palestina beroperasi dari lokasi-lokasi tersebut.
Di sisi lain, militer Israel menyebutkan bahwa pasukan mereka telah menewaskan puluhan teroris di Jabalia, Gaza utara, selama operasi darat dan udara skala besar yang berlangsung lebih dari sebulan.
Operasi tersebut bertujuan mencegah Hamas kembali membangun kekuatan. Selain itu, pasukan Israel juga melaporkan menewaskan sejumlah militan di Rafah, Gaza selatan.
Baca Juga: PBB: 70 Persen Korban Perang Gaza adalah Perempuan dan Anak-Anak
"Selama 24 jam terakhir, Angkatan Udara Israel (IAF) menghantam lebih dari 50 target teroris di Lebanon dan Jalur Gaza," kata pernyataan militer Israel.
Sasaran tersebut mencakup fasilitas militer, gudang senjata, dan peluncur roket. Perang ini dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan 1.206 orang di pihak Israel, sebagian besar adalah warga sipil.
Serangan itu juga menyebabkan 251 orang diculik, dan 97 dari mereka masih berada dalam tahanan di Gaza, termasuk 34 yang dinyatakan tewas.
Sebagai tanggapan, serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.500 orang, mayoritas di antaranya adalah warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Data ini dianggap dapat dipercaya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Perkembangan ini menambah panjang daftar korban dalam konflik yang masih berlangsung dan terus menimbulkan penderitaan besar bagi warga sipil.