KPK Kehilangan Jejak Paman Birin? MAKI Desak Terbitkan dalam DPO

Sabtu, 09 November 2024 | 12:18 WIB
KPK Kehilangan Jejak Paman Birin? MAKI Desak Terbitkan dalam DPO
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor dimasukan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Pasalnya, KPK saat ini tidak mengetahui keberadaan Paman Birin, sapaan Sahbirin Noor, sejak penetapannya sebagai tersangka. Namun, KPK belum juga menetapkan Paman Birin sebagai DPO.

"Ketika tidak mampu menangkap mestinya, ini kan bagian OTT ya, kemudian diterbitkannya daftar pencarian orang atau DPO," kata Boyamin kepada wartawan, Sabtu (9/11/2024).

Dia juga menilai bahwa upaya pencarian Sahbirin dengan menerbitkan pencegahan agar Sahbirin tidak bisa ke luar negeri belum cukup.

“Kalau dia di DPO, siapa pun yang ketemu dia kan boleh nangkap. Entah polisi, entah tentara entah rakyat biasa, kan gitu," ujar Boyamin.

Sebelumnya, KPK mengungkapkan bahwa Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin saat ini tidak diketahui keberadaannya.

“Sampai saat ini termohon (KPK) masih melakukan pencarian terhadap keberadaan pemohon (Sahbirin),” kata Tim Biro Hukum KPK Nia Siregar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024).

Untuk itu, Nia menegaskan bahwa pihaknya sudah menerbitkan Surat Perintah Penangkapan (Sprinkap) dab Surat Putusan Pimpinan KPK untuk mencekal Sahbirin ke luar negeri.

“Termohon telah menerbitkan surat perintah penangkapan nomor Sprinkap 06 dan surat putusan pimpinan KPK tentang larangan bepergian ke luar negeri, namun keberadaan pemohon belum diketahui sampai saat ini dan masih dilakukan pencarian,” ujar Nia.

Baca Juga: 'Ngilang' usai Tersangka, Dalih KPK Belum Tetapkan Paman Birin DPO: Takutnya Ganggu Penyidikan

“Oleh karena itu, penetapan tersangka terhadap diri pemohon dilakukan secara in absentia sehingga tidak diperlukan pemeriksaan terhadap diri pemohon sebelum ditetapkan sebagai tersangka,” tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI