Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Berulang kali uji coba dilaksanakan untuk menyukseskan program yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak di seluruh wilayah Jakarta ini.
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi memimpin langsung pelaksanaan program ini. Uji coba dilaksanakan di lima wilayah kota administrasi hingga Kabupaten Kepulauan Seribu.
Sejak dilantik 18 Oktober lalu, Teguh pertama kali melaksanakan uji coba MBG pada 22 Oktober 2024 di SDN 03 Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 600 paket makanan bergizi dibagikan kepada para siswa, dengan menu yang terdiri dari nasi putih, ayam karaage, telur dadar, cap cay, dan buah.
Baca Juga: Laura Meizani Dulu Sekolah Apa di London? OTW Lanjut Pendidikan ke Luar Negeri Lagi
Menu ini dirancang untuk memberikan total kandungan kalori sebesar 571 kalori per porsi. Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka juga hadir memantau jalannya uji coba.
Teguh menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berusaha secara maksimal untuk mempersiapkan diri mendukung program nasional tersebut. "Program Makan Bergizi Gratis ini merupakan langkah strategis dalam mendukung kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak, serta memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang baik untuk perkembangan yang optimal," ujar Teguh dalam keterangan resmi pada Rabu (6/11/2024).
Simulasi yang dilakukan di SDN 03 Menteng ini dibiayai melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, yaitu PT Bank DKI. Selain memberi makanan bergizi, Pemprov DKI Jakarta juga berupaya untuk mengemas makanan yang ramah lingkungan, bekerja sama pengelolaannya dengan Bank Sampah dari Forum Masyarakat Peduli Lingkungan.
Teguh mengungkapkan pula, simulasi makan bergizi gratis ini akan terus diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi siswa. Menu yang disajikan akan lebih variatif dengan mempertimbangkan kandungan kalori yang sesuai dengan kelompok usia dan jenjang pendidikan, seperti yang sudah diterapkan dalam simulasi di SDN 03 Menteng.
Hingga ke Pulau Seribu
Baca Juga: 8 Sekolah Kedinasan Langsung Jadi PNS, Lulus Kuliah Bisa Kerja!
Tak hanya di Jakarta Pusat, uji coba program ini bahkan hingga ke wilayah Kepulauan Seribu. Pada 31 Oktober 2024 lalu, sebanyak 1.300 porsi makan bergizi dibagikan kepada siswa TK, SD, SMP, maupun SMA di Kepulauan Seribu. Menu yang disajikan dalam simulasi tersebut adalah nasi goreng sayur, telur dadar, ikan gabus asam manis, lalapan, serta jeruk.
"Alhamdulillah, sambutannya luar biasa. Anak-anak sangat antusias menikmati makanan yang kami sajikan," ungkap Pj, Gubernur Teguh.
Program Makan Bergizi Gratis di Kepulauan Seribu ini pun dibiayai melalui CSR BUMD DKI Jakarta, yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol. Teguh menilai, keberhasilan program ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak, termasuk BUMD DKI yang telah menunjukkan kinerja optimal dalam menyajikan makanan bergizi dengan menu yang variatif.
Teguh juga menekankan agar kualitas makanan menjadi perhatian utama. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan bahwa setiap menu yang disajikan memenuhi standar gizi yang tepat bagi siswa.
"Kandungan kalori akan disesuaikan dengan target usia siswa. Seperti untuk siswa SD, kita sesuaikan menjadi 571 kalori per porsi," jelas Teguh.
Menurutnya, program ini akan terus berjalan dengan evaluasi yang ketat. Sejak dimulai, sudah ada 12 kali pelaksanaan simulasi makan bergizi gratis, dengan total 10.448 paket makanan telah dibagikan kepada siswa di DKI Jakarta. Teguh berharap, Jakarta dapat menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain dalam mengimplementasikan program serupa.
Secara terpisah, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Yudha Permana menyatakan dukungannya terhadap uji coba makan bergizi gratis di Jakarta. Ia pun menyarankan Pemprov DKI supaya menambah anggaran berkisar Rp 5.000-10.000 per porsi.
“Dari Badan Gizi Nasional itu rekomendasinya adalah per siswa itu sekitar 15 ribu rupiah per porsi. Karena Jakarta memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang besar, mungkin bisa ditambahkan, sehingga siswa bisa dapat 20 ribu hingga 25 ribu rupiah per porsi makan bergizi gratis,” pungkasnya.