Donald Trump Kembali ke Gedung Putih, Pangeran Harry Diprediksi Bakal Sering Pulang Kampung

Bella Suara.Com
Jum'at, 08 November 2024 | 14:07 WIB
Donald Trump Kembali ke Gedung Putih, Pangeran Harry Diprediksi Bakal Sering Pulang Kampung
Pangeran Harry, putra dari Raja Charles dan mendiang Putri Diana (twitter/@RoyalFamily)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pangeran Harry dilaporkan akan lebih sering menghabiskan waktu di Inggris dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini dipicu oleh perseteruannya dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, dan keluarganya. Seorang sumber dalam mengungkapkan bahwa ketegangan tersebut bisa menjadi alasan utama Harry untuk kembali lebih dekat dengan keluarganya di tanah kelahirannya.

Kisruh ini bermula ketika Eric Trump, putra Donald Trump, menyebut Harry dan Meghan Markle sebagai “apel busuk” setelah kontroversi terkait visa Harry di Amerika Serikat.

Pada musim panas lalu, Donald Trump mengomentari kemungkinan deportasi Harry terkait pengakuan sang pangeran tentang penggunaan obat-obatan. Kekhawatiran ini semakin meningkat setelah Trump, 78 tahun, kembali memenangkan pemilu AS dengan kemenangan telak pekan ini.

Pangeran Harry dan Meghan Markle. (Instagram/meghan_markle_page)
Pangeran Harry dan Meghan Markle. (Instagram/meghan_markle_page)

Harry dan Meghan diketahui telah membeli rumah di pesisir Portugal tahun ini. Properti itu diyakini menjadi bagian dari rencana mereka untuk menjaga hubungan lintas Atlantik, sembari mempersiapkan kemungkinan tinggal sementara di Portugal jika mereka diusir dari Amerika Serikat. Namun, jika deportasi benar-benar terjadi, keluarga mereka, termasuk Pangeran Archie (5 tahun) dan Putri Lilibet (3 tahun), mungkin harus menetap di rumah tersebut.

Baca Juga: Beda Respon Putin dan Zelenskyy dalam Menyikapi Kemenangan Donald Trump

Pernyataan Harry tentang penggunaan narkoba di AS dalam memoarnya, Spare, menuai kecaman keras. Dalam buku itu, Harry mengaku pernah mengonsumsi jamur psikedelik di sebuah pesta di Hollywood serta merokok ganja di berbagai kesempatan. Kritikus menyebut pengakuan ini sebagai "sangat ceroboh" dan bisa mempersulit posisinya di AS.

"Kita bisa berharap akan melihat Harry lebih sering kembali ke Inggris di masa mendatang." kata seorang sumber mengungkapkan kepada Daily Mail pada Kamis. Padahal, pasangan Sussex ini sempat mengalami keretakan besar dengan keluarga kerajaan, terutama setelah mereka diusir dari Frogmore Cottage oleh Raja Charles awal tahun lalu.

Eric Trump, dalam wawancaranya dengan GB News musim panas lalu, menegaskan bahwa Amerika mungkin tidak lagi menginginkan pasangan tersebut.

"Kalian bisa saja mengambil mereka, kami mungkin tidak menginginkannya lagi. Mereka sepertinya terisolasi di pulau mereka sendiri," ujarnya, merujuk pada Harry dan Meghan.

"Kita bisa memiliki apel busuk di setiap kebun. Institusi Kerajaan itu indah dan dikagumi banyak orang Amerika. Itu harus dilindungi." tambahnya.

Baca Juga: Akankah Donald Trump Ancam Pengiriman Senjata ke Israel?

Sebelumnya, Donald Trump pernah menyatakan bahwa Harry tidak akan mendapatkan keistimewaan khusus di AS dan berpotensi dideportasi jika ditemukan adanya pelanggaran informasi dalam formulir visanya. Meghan sendiri pernah mengungkapkan keinginannya untuk tetap tinggal di Kanada saat syuting drama Suits di Toronto, ketimbang kembali ke AS di bawah pemerintahan Trump.

Seseorang yang pernah bekerja untuk keluarga kerajaan ketika Harry dan Meghan masih menjadi anggota aktif juga mengatakan pada Agustus lalu, "Tampaknya cukup jelas bahwa Sussexes sangat ingin memulihkan keretakan dengan Keluarga Kerajaan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI